Unsur mikro, disebut pula unsur hara, mikro-mineral
atau "trace mineral," adalah mineral-mineral yang dibutuhkan dalam
jumlah yang sangat lah sedikit. Sembilan unsur yang sampai kini dianggap
esensial, yaitu: Cr, Co, Cu, J, Fe, Mn, Mo, Se dan Zn. Dengan
bertambahnya penelitian daftar unsur-unsur ini tentu akan bertambah
panjang, apabila alat-alat analisis dan cara-cara yang baru untuk
memurnikan unsur-unsur telah ditemukan.
Besi (Fe)
Lebih dari
90% besi yang terdapat dalam tubuh, terikat pada protein, dan terutama
pada hemoglobin, yang mengandung besi sebanyak 0,34%. Kebanyakan besi
terdapat dalam molekul heme yang mempunyai di tengah lingkaran porfirin
dan merupakan bagian dari hemoglobin, yaitu yang terdiri atas empat
lingkaran porfirin yang terikat pada globin. Besi juga terdapat dalam
mioglobin. Mioglobin adalah serupa dengan hemoglobin kecuali hanya
mengandung satu lingkaran porfirin. Fe ion pada hemoglobin mengikat
oksigen secara reversibel:
Mioglobin mempunyai afinitas yang
lebih besar daripada hemoglobin, dan berfungsi untuk menyinipan oksigen
di dalam sel. Serum darah mengandung suatu senyawa yang mengadung besi
yang disebut transferitin, yang menyangkut Fe ke segala penjuru tubuh,
khususnya ternpat-tempat pembuatan sel-sel darah merah, terutama sumsum
tulang. Besi juga terdapat dalam hati, limpa dan tulang sebagai ferritin
dan henro-siderin.
Fungsi. Fungsi Fe yang terpenting adalah untuk
absorpsi dan transport 02 ke sel-sel dan di sel-sel ini dalam statusnya
yang reversibel 02 dilepaskan dan mengikat C02 - 02 kemudian disimpan
dalam ikatan dengan mioglobin di dalam sel. Fe merupakan pula kornponen
yang aktip dari beberapa enzime, yaitu sitokroni perioksidase dan
katalase. Semua proses metabolisme yang me¬nyangkut Fe tergantung pada
pcrubahan ferro menjadi ferri, dengan sederhana dapat dikatakan bahwa
fungsi Fe yang utama adalah sebagai mediator proses¬-proses oksidasi.
Besi berfungsi untuk mengangkut 02 dan C02, juga sebagai pengangkut
hidrogen kepada sel sebagai bagian dari sistem transport elektron dalam
sel. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Fe berfungsi dalam sintesa
Kollagen, yang diduga dengan jalan hidroksilasi terhadap prolin dan
lisin.
Gejala defisiensi. Oleh karena Fe merupakan bagian dari
hemoglobin, kekurangannya menyebabkan hambatan sintese. sel-sel darah
merah oleh sum¬sum tulang. Oleh karena sel darah merah hanya mempunyai
jangka hidup yang pendek, maka perlu penggantian yang kontinyu.
Untungnya dalam katabolisme dari sel-sel ini, kebanyakan dari Fe dapat
digunakan lagi. Dengan demikian kebutuhan tubuh setiap hari untuk hewan
yang sehat sangat sedikit, penam¬bahan kebutuhan hanya pada saat
kebuntingan dan perdarahan yang banyak. Kalau sintesa terganggu maka
jumlah sel darah merah berkurang dan kadar hemoglobin rendah, kondisi
ini disebut anemia, itu karena kekurangan Fe banyak terjadi pada hewan
yang cepat bertumbuh, yang hanya diberi air susu, karena kadar Fe dalam
air susu rendah.. Anemia karena Fe tidak biasa pada pedet, anak domba
dan lain-lain ruminansia oleh karena biasanya mereka tidak dikandangkan
terus menerus, dan biasanya telah mulai makan makanan lain pada awal
hidupnya. Karena telur mengandung 1 mg Fe, petelur perlu mendapat banyak
Fe, tetapi kebanyakan makanan ung¬gas telah cukup mengandung Fe.
Sumber.
Pada umumnya, Na dan Fe dalam bahan makanan cukup untuk memenuhi
kebutuhan hewan normal. Sehingga hanya pada keadaan tertentu yang telah
disebut suplementasi Fe diperlukan.