MOHON MAAF BLOG SEDANG DALAM PENYETELAN TEMPLATE AGAR KAMI BISA LEBIH PROFESIONAL LAGI DALAM MEMBERIKAN INFO YANG ANDA BUTUHKAN, MOHON BERSABAR INI TIDAK BERLANGSUNG LAMA,TERIMA KASIH ATAS PENGERTIANNYA...
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Clostridium Tetani


 
C. tetani termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora, dan berbentuk drumstick. Spora yang dibentuk oleh C. tetani ini sangat resisten terhadap panas dan antiseptik.Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (1210C, 10-15 menit) dan juga resisten terhadap fenol dan agen kimia lainnya. Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian Umumnya, spora bakteri ini terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam Ketika bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf). C. tetani menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin. Fungsi dari tetanoysin tidak diketahui dengan pasti, namun juga dapat memengaruhi tetanus. Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.

Vibrio cholerae


 
Vibrio cholerae merupakan bakteri gram negatif, berbentuk basil (batang) dan bersifat motil (dapat bergerak), memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H dan antigen somatik O, gamma-proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof, berhabitat alami di lingkungan akuatik dan umumnya berasosiasi dengan eukariot. Spesies Vibrio kerap dikaitkan dengan sifat patogenisitasnya pada manusia, terutama V. cholerae penyebab penyakit kolera di negara berkembang yang memiliki keterbatasan akan air bersih dan memiliki sanitasi yang buruk. V. cholerae ditemukan pertama kali oleh ahli anatomi dari Italia bernama Filippo Pacini pada tahun 1854. . Namun, penemuan awal ini baru dikenal luas setelah Robert Koch, yang mempelajari penyakit kolera di Mesir, pada tahun 1883 berhasil membuktikan bahwa bakteri tersebut adalah penyebab kolera.

Neisseriaceae Gonorrhoeae


 
KLASIFIKASI

  • Dunia : Bakteria
  • Filum : Proteobakteria
  • Kelas : Beta Proteobakteria
  • Ordo : Neisseriales
  • Famili : Neisseriaceae
  • Genus : Neisseria
  • Spesies : N. gonorrhoeae

  • B. CIRI- CIRI Ciri khas Neisseria adalah

  • diplokokus gram-negatif
  • tak bergerak
  • diameternya kira- kira 0,8 µm .
  • Bila sendiri-sendiri kokus berbentuk seperti ginjal
  • bila organisme ini terlihat berpasangan, bagian yang rata atau cekung saling berdekatan.

    N.Gonorrhoeae
    Gonorrhea, atau GO, atau kita mengenalnya sebagai "raja singa", adalah salah satu penyakit menular seksual yang sangat umum dan paling sering ditularkan melalui hubungan seksual, termasuk oral seks.
  • Mycobacterium leprae


     
    Klasifikasi ilmiah
    • Kerajaan: Bacteria
    • Filum: Actinobacteria
    • Ordo: Actinomycetales
    • Upaordo: Corynebacterineae
    • Famili: Mycobacteriaceae
    • Genus: Mycobacterium
    • Spesies: M. leprae
    • Nama binomial Mycobacterium leprae Hansen, 1874
  • Mycobacterium leprae, juga disebut Basillus Hansen, adalah bakteri yang menyebabkan penyakit kusta (penyakit Hansen).
    Bakteri ini merupakan bakteri intraselular. M. leprae merupakan gram- positif berbentuk tongkat. Mycobacterium leprae mirip dengan Mycobacterium tuberculosis dalam besar dan bentuknya.
  • Mycobacterium tuberculosis


     
    Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau, bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab penyakit tuberkulosa (TBC). Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).
    Berikut adalah taksonomi dari Mycobacterium tuberculosis. 


    • Kingdom : Bacteria
    • Filum : Actinobacteria
    • Ordo : Actinomycetales
    • Upaordo : Corynebacterineae
    • Famili : Mycobacteriaceae
    • Genus : Mycobacterium
    • Spesies : Mycobacterium tuberculosis
    Bentuk bakteri Mycobacterium tuberculosis ini adalah basil tuberkel yang merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok yang panjangnya sekitar 2-4 mm dan lebar 0,2
    – 0,5 mm yang bergabung membentuk rantai.

    Streptomyces Griseus


     

    Klasifikasi Ilmiah
    Domain : Bakteri
    Phylum : Actinobacteria
    Orde : Actinomycetales
    Famili : Streptomycetaseae
    Genus : Streptomyces
    Spesies : S.Griseus
    Genus Streptomyces griseus



    Streptomyces merupakan genus terbesar dari Actinobacteria dan merupakan genus dari keluarga streptopmycetaceae. Bakteri ini termasuk kedalam gram positif dengan tinggi GC konten.

    Streptomyces adalah bakteri gram positif yang menghasilkan spora yang dapat ditemukan di tanah. Bakteri ini nonmotil dan berfilamen. Selain ditemukan pada tanah, bakteri ini juga dapat ditemukan pada tumbuhan yang membusuk. Streptomyces dikenal juga karena memproduksi senyawa volatil yaitu Geosmin yang memiliki bau khas pada tanah. Streptomyces termasuk ke dalam golongan Actinomyces yaitu bakteri yang memiliki struktur hifa bercabang menyerupai fungi dan dapat menghasilkan spora.

    Bacillus Subtilis

    Bacillus subtilis termasuk jenis Bacillus. Bakteri ini termasuk bakteri gram positif, katalase positif yang umum ditemukan di tanah. Bacillus subtilis mempunyai kemampuan untuk membentuk endospora yang protektif yang memberi kemampuan bakteri tersebut mentolerir keadaan yang ekstrim. Tidak seperti species lain seperti sejarah, Bacillus subtilis diklasifikasikan sebagai obligat anaerob walau penelitian sekarang tidak benar. Bacillus subtilis tidak dianggap sebagai patogen walaupun kontaminasi makanan tetapi jarang menyebabkan keracunan makanan. Sporanya dapat tahan terhadap panas tinggi yang sering digunakan pada makanan dan bertanggung jawab terhadap kerusakan pada roti.

    Bacillus subtilis selnya berbentuk basil, ada yang tebal dan yang tipis. Biasanya bentuk rantai atau terpisah. Sebagian motil dan adapula yang non motil. Semua membentuk endospora yang berbentuk bulat dan oval.  Baccillus subtlis merupakan jenis kelompok bakteri termofilik yang dapat tumbuh pada kisaran suhu 45 °C – 55 °C dan mempunyai pertumbuhan suhu optimum pada suhu 60 °C – 80 °.

    Bakteri di Bidang Lingkungan

    Keanekaragaman bakteri dan jalur metabolismenya menyebabkan bakteri memiliki peranan yang besar bagi lingkungan. Sebagai contoh, bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Contoh bakteri saprofit antara lain Proteus dan Clostridium. Tidak hanya berperan sebagai pengurai senyawa organik, beberapa kelompok bakteri saprofit juga merupakan patogen oportunis.
    Kelompok bakteri lainnya berperan dalam siklus nitrogen, seperti bakteri nitrifikasi Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah. Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof.Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu nitritasi (oksidasi amonia (NH4) menjadi nitrit (NO2-)) dan nitratasi (oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat (NO3)). Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Setelah reaksi nitrifikasi selesai, akan terjadi proses dinitrifikasi yang dilakukan oleh bakteri denitrifikasi. Denitrifikasi sendiri merupakan reduksi anaerobik senyawa nitrat menjadi nitrogen bebas (N2) yang lebih mudah diserap dan dimetabolisme oleh berbagai makhluk hidup. Contoh bakteri yang mampu melakukan metabolisme ini adalah Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas aeruginosa, and Paracoccus denitrificans. 

    Dekomposisi Bakteri

    Proses degradasi jasad makhluk hidup dilakukan oleh banyak organisme, salah satunya adalah bakteri. Beberapa jenis bakteri, terutama bakteri heterotrof, mampu mendegradasi senyawa organik dan menggunakannya untuk menunjang pertumbuhannya. Proses dekomposisi ini dibantu oleh beberapa jenis enzim untuk memecah makromolekul, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, untuk dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana. Sebagai contoh, enzim protease digunakan untuk memecah protein menjadi senyawa lebih sederhana, seperti asam amino. Proses dekomposisi ini juga berperan dalam pengembalian unsur-unsur, terutama karbon dan nitrogen, ke alam untuk masuk ke dalam siklus lagi.
    Dekomposisi jasad makhluk hidup dimulai oleh bakteri yang hidup di dalam tubuh manusia, dimulai dari jaringan-jaringan otot.Proses ini dipercepat saat tubuh telah dikuburkan. Reaksi pertama dalam dekomposisi ini adalah hidrolisis protein oleh protease membentuk asam amino. Selanjutnya, asam amino akan diubah menjadi asam asetat, gas hidrogen, gas nitrogen, dan karbon dioksida sehingga pH lingkungan akan turun menjadi 4-5. Reaksi ini dilakukan oleh bakteri acetogen. Pada tahap akhir, semua senyawa tersebut diubah menjadi gas metana oleh metanogen.

    Bakteri Bidang Kesehatan

    Tidak hanya di bidang lingkungan dan pangan, bakteri juga dapat memberikan manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit.Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
    • Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin.
    • Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline.
    • Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol.
    • Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin.
    • Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.
    Terlepas dari peranannya dalam menghasilkan antibiotik, banyak jenis bakteri yang justru bersifat patogen. Pada manusia, beberapa jenis bakteri yang sering kali menjadi agen penyebab penyakit adalah Salmonella enterica subspesies I serovar Typhi yang menyebabkan penyakit tifus, Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC, dan Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus. Bakteri patogen juga dapat menyerang hewan ternak, seperti Brucella abortus yang menyebabkan brucellosis pada sapi dan Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks. Untuk infeksi pada tanaman yang umum dikenal adalah Xanthomonas oryzae yang menyerang pucuk batang padi dan Erwinia amylovora yang menyebabkan busuk pada buah-buahan.

    Bakteri Pengolahan Makanan

    Terdapat beberapa kelompok bakteri yang mampu melakukan proses fermentasi dan hal ini telah banyak diterapkan pada pengolahan berbagi jenis makanan.Bahan pangan yang telah difermentasi pada umumnya akan memiliki masa simpan yang lebih lama, juga dapat meningkatkan atau bahkan memberikan cita rasa baru dan unik pada makanan tersebut.Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
    No. Nama produk atau makanan Bahan baku Bakteri yang berperan
    1. Yoghurt susu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
    2. Mentega susu Streptococcus lactis
    3. Terasi ikan Lactobacillus sp.
    4. Asinan buah-buahan buah-buahan Lactobacillus sp.
    5. Sosis daging Pediococcus cerevisiae
    6. Kefir susu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus lactis

    Beberapa spesies bakteri pengurai dan patogen dapat tumbuh di dalam makanan. Kelompok bakteri ini mampu memetabolisme berbagai komponen di dalam makanan dan kemudian menghasilkan metabolit sampingan yang bersifat racun. Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan dan kini senyawa tersebut dipakai sebagai bahan dasar botox. Beberapa contoh bakteri perusak makanan:
    • Burkholderia gladioli (sin. Pseudomonas cocovenenans), menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
    • Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan, penurunan pH, dan pembentukkan gas.

    Suhu Hidup & Kelembapan Relatif Bakteri

    Suhu berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi semua makhluk hidup.Khususnya bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga sel akan mati. Demikian pula bila suhu lingkungannya berada di bawah batas toleransi, membran sitoplasma tidak akan berwujud cair sehingga transportasi nutrisi akan terhambat dan proses kehidupan sel akan terhenti. Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 4 golongan:
    • Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.
    • Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
    • Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C
    • Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 - 114 °C, dengan suhu optimum 88 °C.

    Kelembaban relatif

    Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif (relative humidity, RH) yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang terdapat di udara. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli akan mengalami penurunan daya tahan dan elastisitas dinding selnya saat RH lingkungan kurang dari 84%. Bakteri gram positif cenderung hidup pada kelembaban udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri gram negatif terkait dengan perubahan struktur membran selnya yang mengandung lipid bilayer.

    Habitat Bakteri

    Bakteri merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang berarti melimpah dan banyak ditemukan di hampir semua tempat. Habitatnya sangat beragam; lingkungan perairan, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan di dalam organisme hidup. Diperkirakan total jumlah sel mikroorganisme yang mendiami muka bumi ini adalah 5x1030. Bakteri dapat ditemukan di dalam tubuh manusia, terutama di dalam saluran pencernaan yang jumlah selnya 10 kali lipat lebih banyak dari jumlah total sel tubuh manusia.  Oleh karena itu, kolonisasi bakteri sangatlah mempengaruhi kondisi tubuh manusia.
    Terdapat beragam jenis bakteri yang mampu menghabitasi daerah saluran pencernaan manusia, terutama pada usus besar, diantaranya adalah bakteri asam laktat dan kelompok enterobacter .Contoh bakteri yang biasa ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus. Di samping itu, terdapat pula kelompok bakteri lain, yaitu probiotik, yang bersifat menguntungkan karena dapat menunjang kesehatan dan bahkan mampu mencegah terbentuknya kanker usus besar. Selain di dalam saluran pencernaan, bakteri juga dapat ditemukan di permukaan kulit, mata, mulut, dan kaki manusia. Di dalam mulut dan kaki manusia terdapat kelompok bakteri yang dikenal dengan nama metilotrof, yaitu kelompok bakteri yang mampu menggunakan senyawa karbon tunggal untuk menyokong pertumbuhannya. Di dalam rongga mulut, bakteri ini menggunakan senyawa dimetil sulfida yang berperan dalam menyebabkan bau pada mulut manusia.
    Beberapa kelompok mikroorganisme ini mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk hidup. Kondisi lingkungan yang ekstrim ini menuntut adanya toleransi, mekanisme metabolisme, dan daya tahan sel yang unik. Sebagai contoh, Thermus aquatiqus merupakan salah satu jenis bakteri yang hidup pada sumber air panas dengan kisaran suhu 60-80 oC. Tidak hanya di lingkungan bersuhu tinggi, bakteri juga dapat ditemukan pada lingkungan dengan suhu yang sangat dingin. Pseudomonas extremaustralis ditemukan pada Antartika dengan suhu di bawah 0 oC. Di samping pengaruh ekstrim temperatur, bakteri juga dapat hidup pada berbagai lingkungan lain yang hampir tidak memungkinkan adanya kehidupan (lingkungan steril). Halobacterium salinarum dan Halococcus sp. adalah contoh dari bakteri yang dapat hidup pada kondisi garam (NaCl) yang sangat tinggi (15-30%). Tedapat pula beberapa jenis bakteri yang mampu hidup pada kadar gula tinggi (kelompok osmofil), kadar air rendah (kelompok xerofil), derajat keasaman pH sangat tinggi, dan rendah.

    Alat Gerak bakteri

    Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Bakteri yang tidak memiliki alat gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada. Sama seperti struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab penyakit pada beberapa spesies bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
    • Atrik, tidak mempunyai flagel.
    • Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
    • Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
    • Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
    • Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

    Bentuk Bakteri

    Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
     Berkas:Bacterial morphology diagram.svg
    • Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
      • Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
      • Diplococcus, jka berganda dua-dua
      • Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
      • Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
      • Staphylococcus, jika bergerombol
      • Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
    • Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
      • Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
      • Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
    • Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
      • Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)
      • Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
      • Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
    Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan usia. Walaupun secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap merupakan sel tunggal yang dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya.

    Pengertian Bakteri

    Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel.Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
    Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.

    Clostridium acetobutylicum

    Clostridium acetobutylicum  juga memiliki pengertian sebagai berikut suatu bakteri bernilai komersial, yang tergolong dalam genus Clostridium. Bakteri ini juga kadang disebut “organisme Weizmann”, dari nama seorang ilmuwan dan politisi Yahudi Chaim Weizmann, yang pada 1916 membantu menemukan bagaimana kultur C. acetobutylicum dapat digunakan dalam industri seperti produksi mesiu dan TNT. Proses yang disebut proses A.B.E. ini menjadi standar dalam industri hingga akhir 1940an, saat harga minyak yang rendah menyebabkan proses berbasis cracking hidrokarbon dan distilasi minyak bumi menjadi lebih efisien. C. acetobutylicum juga memproduksi asam asetat (cuka), asam butirat, karbon dioksida dan hidroge.
                             
    Bakteri Ini memiliki ciri-ciri yaitu Clostridium acetobutylicum adalah basil Gram-positif (1). C. acetobutylicum paling sering tinggal tanah, meskipun telah ditemukan di sejumlah lingkungan yang berbeda. Hal ini mesofilik dengan suhu optimal 10-65 ° C. Selain itu, organisme adalah saccharolytic (dapat memecah gula) (1) dan mampu menghasilkan sejumlah produk yang berguna secara komersial yang berbeda; terutama aseton, etanol dan butanol

    Bakteri nitrogen

    Rhizobium leguminosarum
    Bakteri nitrogen atau dikenal juga sebagai bakteri pengikat nitrogen adalah kelompok bakteri yang mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim nitrogenase. Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan dan polong untuk membentuk suatu simbiosis mutualisme berupa nodul atau bintil akar untuk mengikat nitrogen bebas di udara yang pada umumnya tidak dapat digunakan secara langsung oleh kebanyakan organisme. Secara umum, kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah rhizobia, termasuk di dalamnya genus bakteri Rhizobium, Bradyrhizobium, Mesorhizobium, Photorhizobium, dan Sinorhizobium. Contoh bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup di akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar.
    Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau pada beberapa tanaman, seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), daya tangkap dan efisiensi penyerapan nitrogen oleh tanaman akan berkurang cukup signifikan. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.

    Acetobacter xylinum


     
    Acetobacter xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar , micron, dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bias membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat ninmotil dan dengan pewarnaan gram menunjukkan gram negative.
    Bakteri ini tidka membentuk endospora maupun pigmen. Pada kultur sel yang masih muda, individu sel berada sendiri-sendiri dan transparan. Koloni yang sudah tua membentuk lapisan menyerupai gelatin yang kokoh menutupi sel koloninya. Pertumbuhan koloni pada medium cair setelah 48 jam inokulasi akan membentuk lapisan pelikel dan dapat dengan mudah diambil dengan jarum oase.
    Fisiologi
    Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alcohol, dan propel alcohol, tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O. sifat yang paling menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata. Factor lain yang dominant mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, temperature, dan ketersediaan oksigen.

    Lactobacillus casei


     

    Lactobacillus casei adalah bakteri Gram-positif, anaerob, tidak memiliki alat gerak, tidak menghasilkan spora, berbentuk batang dan menjadi salah satu bakteri yang berperan penting. Lactobacillus adalah bakteri yang bisa memecah protein, karbohidrat, dan lemak dalam makanan, dan menolong penyerapan elemen penting dan nutrisi seperti mineral, asam amino, dan vitamin yang dibutuhkan manusia dan hewan untuk bertahan hidup (Damika, 2006).

    Bakteri ini berukuran 0,7 – 1,1 x 2,0 – 4,0 µm dan merupakan bakteri yang penting dalam pembentukan asam laktat. Seperti bakteri asam laktat lain, Lactobacillus casei toleran terhadap asam, tidak bisa mensintesis perfirin, dan melakukan fermentasi dengan asam laktat sebagai metabolit akhir yang utama. Bakteri ini membentuk gerombolan dan merupakan bagian dari spesies heterofermentatif fakultatif, dimana bakteri ini memproduksi asam laktat dari gula heksosa dengan jalur Emblen-Meyerlhof dan dari pentose dengan jalur 6-fosfoglukonat, fosfoketolase. pertumbuhan Lactobacillus casei pada suhu 15oC, dan membutuhkan riboflavin, asam folat, kalsium pantotenat, dan faktor pertumbuhan lain. Lactobacillus casei adalah spesies yang mudah beradaptasi, dan bisa diisolasi dari produk ternak segar dan fermentasi, produk pangan segar dan fermentasi. Dari segi industrial, Lactobacillus casei mempunyai peran dalam probiotik manusia, kultur starter pemroduksi asam untuk fermentasi susu, dan kultur khas untuk intensifikasi dan akselerasi perkembangan rasa dalam varietas keju yang dibubuhi bakteri (Anonymous, 2004).

    Bakteri Lactobacillus bulgaricus

    Adapun sistematika dari bakteri Lactobacillus bulgaricus menurut Weiss et al. (1984) dalam thefreedictionary (2007), dapat digolongkan sebagai berikut:

    Kingdom : Bacteria
    Division : Firmicutes
    Class : Bacilli
    Ordo : Lactobacillales
    Famili : Lactobacillaceae
    Genus : Lactobacillus
    Species : Lactobacillus delbrueckii
    Subspecies : Lactobacillus delbrueckii Subsp. bulgaricus
    gambar Lactobacillus delbrueckii Subsp. bulgaricus
     
    Streptococcus thermophilus berbentuk bola. Berdiameter kurang dari 2 mm, terdapat berpasangan atau dalam rantai bila ditumbuhkan dalam medium cair. Gram positif. Kemoorganotrof. Metabolisme fermentatif . anaerobik fakultatif. Suhu optimum sekitar 37 oC.

    Tabel Bakteri Dalam Pembuatan Bahan Pangan

    Golongan Spesies Hasil Metabolit Kegunaan Produk Pangan
    Bakteri Acetobacter Xylinum Asam asetat Fermentasi Nata Nata de coco
    Bakteri Acetobacter Oxidans Asam asetat Mengoksidasi alkohol pada fermentasi kakao Nata de cacao
    Bakteri Acetobacter Rancens Asam asetat Mengoksidasi alkohol pada fermentasi kakao Nata de cacao
    Bakteri Acetobacter Aceti Asam asetat Mengoksidasi alkohol pada fermentasi kakao Nata de cacao
    Bakteri Acetobacter Melagens Asam asetat Mengoksidasi alkohol pada fermentasi kakao Nata de cacao
    Bakteri Aerobacter Spp. Dekstran Sebagai pengganti plasma darah
    Bakteri Alcaligenes Faecalis Var. Myxogenes Dekstran Sebagai pengganti plasma darah
    Bakteri Brevibacterium Flavum Asam glutamat Sebagai fermentasi asam glutamat Vetsin
    Bakteri Brevibacterium Asam sitrat Digunakan dalam industri makanan, farmasi,kosmetik
    Bakteri Bacillus Subtilis Gliserol

    Bakteri Clostridium Butiricum Asam butirat, asam propionat

    Bakteri Corinebacterium Asam glutamat Sebagai fermentasi asam glutamat Vetsin
    Bakteri Clostridium Aetobutylicum Aseton, butanol, isopropanol Fermentasi aseton, butanol, isopropanol
    Bakteri Clostridium Botulicum Aseton, butanol, isopropanol Fermentasi aseton, butanol, isopropanol
    Bakteri Clostridium Thermocellum Asam asetat

    Bakteri Clostridium Thermoacetium Asam asetat

    Bakteri Corynebacterium Asam sitrat Digunakan dalam industri makanan,farmasi,kosmetik
    Bakteri Debarymyces Xilitolss

    Bakteri Erwinia Dissolvent


    Bakteri Lactobacillus Bulgaricus Asam laktat Fermentasi keju Keju Swiss
    Bakteri Lactobacillus Sp. Asam laktat Fermentasi keju, yoghurt, mentega Keju, yoghurt, mentega
    Bakteri Lactobacillus Casei Asam laktat Pematangan dalam fermentasi keju Keju
    Bakteri Lactobacillus Helvenicus Asam laktat Sebagai starter pembuatan keju Keju
    Bakteri Lactobacillus Lactis Asam laktat Fermentasi keju Keju
    Bakteri Leuconostoc Dextranicum Asam sitrat Sebagai starter, pembentukan curd dan cita rasa Mentega
    Bakteri Leuconostoc Citrovorum Asam sitrat Pembentuk senyawa perisa, cita rasa dan curd Mentega
    Bakteri Leuconostoc Mesenteroides Dekstran

    Bakteri Leuconostoc Delbrueckli Asam laktat Bahan tambahan pada minuman ringan Esens, sari buah, jam, sirup
    Bakteri Leuconostoc Liechmannii Asam laktat Bahan tambahan pada minuman ringan Esens, sari buah, jam , sirup
    Bakteri Micrococcus Sp.

    Sosis
    Bakteri Micrococcus Glutamicus Lysin

    Bakteri Pediococcus Cereviceae

    Sosis
    Bakteri Prepionibacterium Skermanii
    Pembentuk perisa pada keju Keju Swiss
    Bakteri Prepionibacterium Petersonii
    Pembentuk perisa pada keju Keju Swiss
    Bakteri Pseudomonas Clodea Gellan/polytran Pencampur tinta, cat dan pelapis biji
    Bakteri Pseudomonas Spp. Alginat Sebagai bahan pengental
    Bakteri Streptococcus Thermophilus Asam laktat Pembentuk lendir Yoghurt, keju
    Bakteri Streptococcus Lactis Asam laktat Sebagai starter Keju, mentega
    Bakteri Streptococcus Coremornis Asam laktat

    Khamir Amylomyces rouxii Ethanol Sebagai fermentasi beras ketan Tape ketan
    Khamir Chlamidomucor Sp. Ethanol Sebagai fermentasi beras ketan Tape ketan
    Khamir Rhizopus Sp. Ethanol Sebagai fermentasi ketela pohon Tape singkong, brem padat
    Khamir Saccharomyces Sp. Ethanol Sebagai fermentasi cairan aren Tuak
    Kapang Aspergillus oryzae
    Sebagai fermentasi kedelai Tempe, kecap, tauco
    Kapang Aspergillus flavus
    Sebagai fermentasi kedelai Tempe, kecap, tauco
    Kapang Aspergillus niger
    Sebagai fermentasi kedelai Tempe, kecap, tauco





    Bakteri Lactobacillus

    Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif , anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya dapat mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan. Beberapa anggota genus ini telah memiliki genom sendiri.


    Beberapa spesies Lactobacillus sering digunakan untuk industri pembuatan yogurt, keju, sauerkraut, acar, bir, anggur (minuman), cuka, kimchi, cokelat, terasi dan makanan hasil fermentasi lainnya, termasuk juga pakan hewan, seperti silase. Ada pula roti adonan asam, dibuat dengan "kultur awal", yang merupakan kultur simbiotik antara ragi dengan bakteri asam laktat yang berkembang di media pertumbuhan air dan tepung. Laktobasili, terutama L. casei dan L. brevis, adalah dua dari sekian banyak organisme yang membusukkan bir. Cara kerja spesies ini adalah dengan menurunkan pH bahan fermentasinya dengan membentuk asam laktat.

    Bakteri Acetobacter


     
    Acetobacter adalah sebuah genus bakteri penghasil asam asetat, ditandai dengan kemampuannya mengubah etanol (alkohol) menjadi asam asetat (asam cuka) dengan bantuan udara. Ada beberapa bakteri dari golongan lain yang mampu menghasilkan asam asetat dalam kondisi tertentu, namun semua anggota genus Acetobacter dikenal memiliki kemampuan ini.
    Bakteri-bakteri Acetobacter dikenal penting secara komersial, antara lain karena
    • dapat digunakan dalam produksi cuka (dengan sengaja mengubah etanol pada anggur menjadi asam asetat
    • namun dapat juga merusak anggur, dengan menghasilkan asam asetat atau etil asetat, yang merusak rasa anggur tersebut.
    Pertumbuhan Acetobacter pada anggur dapat dicegah dengan sanitasi yang efektif, pemisahan udara dari anggur secara sempurna, maupun penggunaan secukupnya sulfur dioksida sebagai pengawet pada anggur.
    Di laboratorium, Acetobacter dikenali dengan mudah dengan pertumbuhan koloninya di medium yang mengandung 7% etanol, dan ditambahi kalsium karbonat secukupnya untuk memburamkan medium sebagian. Ketika koloni tersebut membentuk asam asetat yang cukup, kalsium karbonat kemudian melarut sehingga terbentuk daerah bening yang jelas pada medium.

    Tanda Ayam akan Bertelur


    Ayam betina dewasa yang sudah kawin dan siap bertelur, penampilannya sangat periang. Sepanjang hari memeti (sibuk mencari sarang untuk bertelur) dan rajin mencari makanan di sekitar kandang. Bulu badannya rapat menghimpit satu sama lain, teratur rapid an mengkilap. Temboloknya penuh berisi makanan, tetapi tidak keras kalau diraba terasa hangat dan berjaringan halus.
    Badan bagian belakang membesar, agak menonjol ke bawah, seolah-olah berbentuk pundi. Dinding perutnya agak tipis tampaknya, karena lapisan lemaknya berkurang. Lembut rasanya kalau diraba dari luar. Duburnya basah, berbentuk bulat panjang agak membusung. Tepat pada waktu bertelur, air mukanya agak pedih bagi ayam yang baru bertelur untuk pertama kali.
    Biasanya setelah bertelur 15-20 butir, ayam menunjukkan tanda-tanda akan mengeram. Sepanjang siang dan malam duduk dalam sarangnya, bulu dadanya rontok sehingga botak kulitnya, dan mengeluarkan suara khas “kok,kok,kok,….” Jengger dan cupingnya tampak kisut dan pucat warnanya. Berat badan menyusut, kotoran agak emcee, bulu leher menjadi tegak seolah marah kalau didekati orang, mungkinh ketenangannya merasa terganggu. Kalau pengeramannya akan diteruskan untuk mendapatkan anak ayam, sediakanlah tempat pengeraman yang ruangnya teduh, kering dan tenang suasananya. Ruangan itu baik sirkulasinya, sehingga udaranya selalu segar.

    Pembuatan Konsentrat bentuk Pellet

    Karakterisasi
    Karakterisasi merupakantahap awal yang selalu digunakan dalam proses pengolahan. Karakterisasi yaitu pengumpulan dan evaluasi terhadap informasi yang dimiliki bahan meliputi:
      1. sifat fisik, kimia dan biologis
      2. Fungsi bahan secara biologis dan social
      3. Nilai ekonomi bahan (harga dan kompetisi)
      4. Ketersediaan (produksi dan kelangkaan)
    Seleksi
    Seleksi adalah mempertimbangkan apa yang dimiliki dan apa yang dikehendaki. Seleksi ini dimulai dari informasi yang didapatkan dari karakterisasi merumuskan tujuan pengolahan bahan pakan, kemudian analisis dari bahan pakan dilihat dari segi positif dan negatif dari penggunaannya. Setelah dilkukakan seleksi maka akan dihasilkan bahan-bahan pilihan
    Receiving
    • Pengadaan bahan pakan
    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengadaan bahan pakan adalah:
      • Bahan baku yang dibeli berkualitas bagus yang telah dilengkapi dengan hasil analisis laboratorium
      • Daerah untuk penerimaan dan pembongkaran bahan baku harus bersih dan drainase yang baik
      • Transportasi yang akan digunakan untuk mengangkut bahan baku harus diperiksa keadaan fisik dan kebersihannya. Kendaraan untuk mengangkut ternak tidak digunakan untuk mengangkut pakan.
        • Pengelolaan bahan pakan
    • Pengambilan sampel bahan pakan dilakukan pada saat awal, pertengahan dan di akhir pemuatan dan diambil pada 5 tempat pada kemasan material yaitu 4 sudut dan bagian tengah. Pengambilan sampel ini diambil dengan arah diagonal. Apabila bahan baku berupa cairan pengambilan sampel dapat dilakukan setelah bahan cair tersebut didiamkan 5 menit.
    • Semua sampel harus diletakkan pada peti yang besar kemudian dicampur dan sebanyak ¼ sampai dengan ½ kg diletakkan pada temapat tertentu untuk identifikasi. Identifikasi yang dilakukan adalah tanggal, nomor kendaraan, bahan baku, jumlah penerimaan, nama pemasok dan nama pengambil sample.
    • Semua sample dan produk harus dijaga dari kerusakan yang disebabkan oleh tikus, serangga, kelembaban dan jamur. Pencegahannya dapat ditempatkan di dalam freezer.

    Pakan Konsentrat Ternak

    Konsentrat atau makanan penguat adalah bahan pakan yang tinggi kadar zat-zat makanan seperti protein atau karbohidrat dan rendahnya kadar serat kasar (dibawah 18%) (Manglayang, 2006). Pakan penguat atau konsentrat yang berbentuk seperti tepung adalah sejenis pakan komplit yang dibuat khusus untuk meningkatkan produksi dan berperan sebagai penguat. Konsentrat mudah dicerna, karena terbuat dari campuran beberapa bahan pakan sumber energi (biji-bijian, sumber protein jenis bungkil, kacang-kacangan, vitamin dan mineral). Penggunaan konsentrat agar dapat mencapai sasaran harus memperhatikan 3 hal berikut ini :
    Efektif
    Penggunaan konsentrat harus memberikan hasil produksi yang lebih menguntungkan. Pemberian konsentrat jangan terlalu berlebihan, namun harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ternak.

    Tepat Takaran
    Pemberian konsentrat harus sesuai dengan takarannya, tidak kurang atau melebihi dari kebutuhan ternak. Hal ini dapat dilihat dari hasil produksi ternak yang berupa susu atau daging dibandingkan dengan harga pakan konsentrat. Jika dilakukan penambahan konsentrat, namun harga produk masih dibawah harga pakan berarti penambahan konsentrat sudah tidak ekonomis lagi.

    Proporsional
    Pemberian konsentrat harus sesuai dengan imbangan jumlah produksi (susu atau daging).
    Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga pakan tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum tambahan berupa dedak halus atau bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu. yang diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput ditempat pakan. Selain itu, dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur, kapur.

    Suplemen & Obat Pakan

    Pakan merupakan faktor terpenting untuk menunjang budidaya ternak karena berimbas pada peningkatan bobot badan ternak dan performans ternak yang diinginkan. Peningkatan populasi, produksi daging, susu dan telur sebagai hasil ternak sangat tergantung dari penyediaan pakan yang baik dan berkualitas. Sebelum menyusun formulasi pakan sebaiknya ditentukan lebih dahulu tujuan penyusunannya, antara lain untuk kebutuhan hidup pokok, maintenance dan untuk memenuhi tujuan-tujuan produksi yang meliputi kebutuhan untuk reproduksi, pertumbuhan, produksi telur, susu, wol atau produksi tenaga tergantung pada jenis ternaknya (kebutuhan produksi).
    Setelah menentukan tujuan pemberian pakan, maka dalam penyusunan komposisinya nanti harus sesuai dengan kebutuhan nutrien ternak. Kebutuhan nutrien untuk hidup pokok merupakan prioritas utama dalam utilisasi nutrien. Kebutuhan nutrien untuk produksi umumnya dapat dipenuhi setelah kebutuhan pokok terpenuhi. Pakan harus mengandung semua nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh ternak, namun tetap dalam jumlah yang seimbang. Nutrien yang dibutuhkan oleh ternak antara lain karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan unsur anorganik atau mineral (Ca, P, Mg, Na, K, Cl, I, Zn, Fe, Cu, Co, Mn, Mo, Se). Penyusunan komposisi pakan yang tidak proporsional mengakibatkan gangguan metabolisme dalam tubuh ternak dan pengaruh selanjutnya pada tampilan produksinya tidak akan maksimal, karena ternak mengalami defisien pada satu atau beberapa jenis nutrien Defisiensi nutrien pada ternak merupakan suatu kondisi ketika sebuah atau beberapa nutrient yang dikonsumsi dan diserap tidak mencukupi kebutuhan sehingga menyebabkan penurunan performans produksi atau timbulnya gejala klinisdan bahkan kematian.

    Daya Cerna

    Hijauan memegang peranan penting pada produksi ternak ruminansia, karena pakan yang dikonsumsi oleh sapi, kerbau, kambing, dan domba sebagian besar dalam bentuk hijauan, tetapi ketersediaannya baik kualitas, kuantitas, maupun kontinyuitasnya masih sangat terbatas. Petani pada umumnya memberikan pakan pada ternak tidak ditentukan jumlahnya, sehingga masih kurang atau terlalu banyak sisa terbuang. Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk mengoptimalkan penggunaan pakan yang diberikan pada ternak tersebut. Optimalisasi dan efesiensi tersebut dapat dilakukan apabila diketahui besarnya kandungan nutrient, konsumsi, dan kecernaan bahan pakan tersebut.
    Tipe evaluasi pakan pada prisipnya ada 3 yaitu metode In vitro, Insacco, In vivo. Tipe evaluasi pakan In vivo merupakan metode penentuan kecernaan pakan menggunakan hewan percobaan dengan analisis pakan dan feses. Pencernaan ruminansia terjadi secara mekanis, fermentative, dan hidrolisis. Dengan metode Invivo dapat diketahui pencernaan bahan pakan yang terjadi di dalam seluruh saluran pencernaan ternak, sehingga nilai kecernaan pakan yang diperoleh mendekati nilai sebenarnya. Koefisien cerna yang ditentukan secara In vivo biasanya 1% sampai 2 % lebih rendah dari pada nilai kecernaan yang diperoleh secara In vitro.

    Mineral Mikro Pakan Ternak

    Unsur mikro, disebut pula unsur hara, mikro-mineral atau "trace mineral," adalah mineral-mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat lah sedikit. Sembilan unsur yang sampai kini dianggap esensial, yaitu: Cr, Co, Cu, J, Fe, Mn, Mo, Se dan Zn. Dengan bertambahnya penelitian daftar unsur-unsur ini tentu akan bertambah panjang, apabila alat-alat analisis dan cara-cara yang baru untuk memurnikan unsur-unsur telah ditemukan.

    Besi (Fe)
    Lebih dari 90% besi yang terdapat dalam tubuh, terikat pada protein, dan terutama pada hemoglobin, yang mengandung besi sebanyak 0,34%. Kebanyakan besi terdapat dalam molekul heme yang mempunyai di tengah lingkaran porfirin dan merupakan bagian dari hemoglobin, yaitu yang terdiri atas empat lingkaran porfirin yang terikat pada globin. Besi juga terdapat dalam mioglobin. Mioglobin adalah serupa dengan hemoglobin kecuali hanya mengandung satu lingkaran porfirin. Fe ion pada hemoglobin mengikat oksigen secara reversibel:

    Mioglobin mempunyai afinitas yang lebih besar daripada hemoglobin, dan berfungsi untuk menyinipan oksigen di dalam sel. Serum darah mengandung suatu senyawa yang mengadung besi yang disebut transferitin, yang menyangkut Fe ke segala penjuru tubuh, khususnya ternpat-tempat pembuatan sel-sel darah merah, terutama sumsum tulang. Besi juga terdapat dalam hati, limpa dan tulang sebagai ferritin dan henro-siderin.
    Fungsi. Fungsi Fe yang terpenting adalah untuk absorpsi dan transport 02 ke sel-sel dan di sel-sel ini dalam statusnya yang reversibel 02 dilepaskan dan mengikat C02 - 02 kemudian disimpan dalam ikatan dengan mioglobin di dalam sel. Fe merupakan pula kornponen yang aktip dari beberapa enzime, yaitu sitokroni perioksidase dan katalase. Semua proses metabolisme yang me¬nyangkut Fe tergantung pada pcrubahan ferro menjadi ferri, dengan sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi Fe yang utama adalah sebagai mediator proses¬-proses oksidasi. Besi berfungsi untuk mengangkut 02 dan C02, juga sebagai pengangkut hidrogen kepada sel sebagai bagian dari sistem transport elektron dalam sel. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Fe berfungsi dalam sintesa Kollagen, yang diduga dengan jalan hidroksilasi terhadap prolin dan lisin.
    Gejala defisiensi. Oleh karena Fe merupakan bagian dari hemoglobin, kekurangannya menyebabkan hambatan sintese. sel-sel darah merah oleh sum¬sum tulang. Oleh karena sel darah merah hanya mempunyai jangka hidup yang pendek, maka perlu penggantian yang kontinyu. Untungnya dalam katabolisme dari sel-sel ini, kebanyakan dari Fe dapat digunakan lagi. Dengan demikian kebutuhan tubuh setiap hari untuk hewan yang sehat sangat sedikit, penam¬bahan kebutuhan hanya pada saat kebuntingan dan perdarahan yang banyak. Kalau sintesa terganggu maka jumlah sel darah merah berkurang dan kadar hemoglobin rendah, kondisi ini disebut anemia, itu karena kekurangan Fe banyak terjadi pada hewan yang cepat bertumbuh, yang hanya diberi air susu, karena kadar Fe dalam air susu rendah.. Anemia karena Fe tidak biasa pada pedet, anak domba dan lain-lain ruminansia oleh karena biasanya mereka tidak dikandangkan terus menerus, dan biasanya telah mulai makan makanan lain pada awal hidupnya. Karena telur mengandung 1 mg Fe, petelur perlu mendapat banyak Fe, tetapi kebanyakan makanan ung¬gas telah cukup mengandung Fe.
    Sumber. Pada umumnya, Na dan Fe dalam bahan makanan cukup untuk memenuhi kebutuhan hewan normal. Sehingga hanya pada keadaan tertentu yang telah disebut suplementasi Fe diperlukan.

    Mineral dalam Pakan Ikan


     
    Ikan dalam komposisi zat gizinya juga membutuhkan mineral dalam campuran pakannya agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Mineral merupakan unsur anorganik yang dibutuhkan oleh organisme perairan (ikan) untuk proses hidupnya secara normal. Ikan sebagai organisme air mempunyai kemampuan untuk menyerap beberapa unsur anorganik ini, tidak hanya dari makanannya saja tetapi juga dari lingkungan. Jumlah mineral yang dibutuhkan oleh ikan adalah sangat sedikit tetapi mempunyai fungsi yang sangat penting. Dalam penyusunan pakan buatan mineral mix biasanya ditambahkan berkisar antara 2 – 5% dari total jumlah baha baku dan bervariasa bergantung pada jenis ikan yang akan mengkonsumsinya. Walaupun sangat sedikit yang dibutuhkan oleh ikan, mineral ini mempunyai fungsi yang sangat utama dalam tubuh ikan antara lain adalah : Merupakan bagian terbesar dari pembentukan struktur kerangka, tulang, gigi dan sisik. Mineral tertentu dalam bentuk ion di dalam cairan tubuh dapat berperan untuk mempertahankan keseimbangan asam basa serta regulasi pH dari darah dan cairan tubuh lainnya. Adanya keterlibatan mineral dalam kerja sistem syaraf dan konstraksi otot Merupakan komponen penting dalam hormon, vitamin, enzim dan pigmen pernafasan atau sebagai kofaktor dalam metabolisme, katalis dan enzim aktivator. Berperan dalam pemeliharaan tekanan osmotik dan juga mengatur pertukaran air dan larutan dalam tubuh ikan. Berdasarkan banyaknya fungsi mineral dalam kehidupan ikan, maka mineral merupakan salah satu bahan yang harus ada dalam komposisi pakan ikan. Dan unsur mineral ini sangat essensial bagi kehidupan hewan, ikan dan udang. Unsur mineral essensial ini biasanya diklasifikasikan menjadi dua grup berdasarkan konsentrasinya di dalam tubuh ikan, yaitu: mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang konsentrasinya dalam tubuh organisme dibutuhkan dalam jumlah besar (lebih dari 100 mg/kg pakan kering), yaitu Calsium (Ca), Magnesium (Mg), Sodium (Na), Potassium (K), Phosphorus (P), Chlorine (Cl) dan Sulphur (S). Mineral mikro adalah mineral yang konsentrasinya dalam tubuh setiap organisme dalam jumlah sedikit(kurang dari 100 mg/kg pakan kering),yaitu : Besi (Fe), Tembaga(Cu), Mangan (Mn), Seng (Zn),Cobalt (Co), Molybdenum (Mo),Cromium (Cr), Selenium (Se),Fluorine (F), Iodine/Iodium (I), Nickel (Ni) dan lain-lain.

    Defisiensi unsur Hara pada Tanaman

    Kekurangan nitrogen (N):
    Nitrogen merupakan unsur mobil didalam tanaman, oleh karena itu gejala kekurangannya akan dimulai pada daun-daun yang lebih tua. Gejalanya berupa menguningnya daun. Kadang-kadang disertai dengan berubahnya warna daun menjadi kemerahan sebagai akibat terbentuknya "anthocyanin".:

    Kekurangan fosfor (P)
    Kekurangan fosfor akan memicu rontoknya daun. Sebelumnya daun menunjukkan gejala muculnya warna kemerahan atau keunguan sebagai akibat pembentukan anthocyanin.

    Kekurangan kalium (K)
    Ditandai dengan munculnya bercak-bercak kuning pada daun, diikuti dengan mati/"mengeringnya" ujung dan pinggiran daun. Kejadian ini dimulai dari bagian tanaman yang lebih tua.

    Pakan Babi


     
    Pakan atau makanan untuk ternak merupakan salah satu faktor penting dalam usaha ternak babi. Sebab 60% dari keseluruhan biaya dihabiskan untuk keperluan babi-babi induk (bibit), dan 80% untuk keperluan babi fattening. Oleh karena itu suatu hal yang perlu diperhatikan di sini ialah bahwa walaupun babi itu secara alamiah tergolong hewan yang makannya sangat rakus, dan suka makan apapun, namun mereka perlu diberi makanan dengan perhitungan yang betul. Sebab, di samping ternak babi itu banyak makan dan rakus, konversi terhadap makanan pun sangant bagus, sehingga apabila pemeliharaannya baik, laju pertumbuhannya pun akan baik pula.


         Tetapi perlu diingat bahwa babi termasuk hewan yang memiliki alat pencernaan sederhana, yang tak mampu mencerna bahan makanan yang kadar serat kasarnya tinggi. Maka kepada para peternak babi harus diberikan makanan yang serat kasarnya rendah, dan kandungan energinya yang cukup tinggi. Sehubungan dengan makanan, di bawah ini akan dijelaskan :
    1. Susunan zat-zat di dalam makanan.
    2. Bahan makanan yang biasa diberikan kepada babi.
    3. Penyusunan rasum.
    4. Teknik pemberian makanan dan jumlah yang diberikan.

    Penambahan Suplemen Pakan Ternak

    Semua mahluk hidup memerlukan unsur inorganic atau mineral untuk proses kehidupan yang normal. Semua jaringan ternak dan makanan/pakan mengandung mineral dalam jumlah dan proporsi yang sangat beragam. Unsur inorganic ini merupakan konstituen dari abu yang tersisa setelah pembakaran dari bahan pakan.
    Mineral yang esensial untuk ternak diklasifikasikan menjadi meineral makro dan mikro. Klasifikasi tersebut berdasarkan pada konsentrasi mineral di dalam tubuh ternak atau jumlah yang dibutuhkan ternak dalam ransum ternak. Secara normal, konsentrasi mineral mikro dalam tubuh ternak tidak lebih dari 50 mg/kg dan kebutuhan dalam ransum kurang dari 100 mg/kg. penyerapan mineral dalam bentuk ion terjadi melalui sirkulasi darah. Penyerapan tersebut terjadi di usus halus dan bagian anterior usus besar.
     Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas ternak adalah rendahnya kualitas dan kuantitas pakan yang menyebabkan produksi dan kuantitas produk ternak yang rendah pula. Hal ini akibat dari defisiensi nutrien yang dialami ternak seperti defisiensi karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin. Suplementasi merupakan salah satu solusi untuk menunjang produktivitas ternak di Indonesia. Suplementasi mampu mengatasi masalah defisiensi, juga akan meningkatkan kapasitas pencernaan dari ternak, karena adanya perbaikan metabolisme dan kemampuan mikroba rumen dalam saluran pencernaan. Suplemen yang diberikan harus baik dalam kuantitas dan kualitas, mempunyai nilai biologis yang baik dan mencukupi kebutuhan ternak, bersifat alami sebagai pakan ternak, mudah diproduksi dan harganya murah.

    Mineral Pakan Ternak

    Beberapa mineral merupakan elemen anorganik yang dibutuhkan oleh ternak untuk pertumbuhan dan reproduksi. Walaupun jumlah yang dibutuhkan hanya sedikit, keseimbangan dalam tubuh harus tetap terjaga. Berdasarkan kegunaannya dalam aktifitasnya hidup, mineral dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu golongan essensial dan non essensial. Berdasarkan jumlahnya, mineral dapat pula dibagi atas mineral makro dan mineral mikro (Parakasi, 1986).
    Fungsi mineral secara umum dibagi menjadi 4 macam, yaitu: (1) untuk pembentukan struktur, (2) untuk fungís fisiologis, (3) sebagai katalis, (4) sebagai regulator. Kandungan pakan mineral dari bahan pakan nabati sangat bervariasi tergantung dari beberapa faktor seperti: genetik tanaman, keadaan tanaman tempat tumbuh tanaman tersebut, iklim, musim, tahap kematangan, dan ada tidaknya pemupukan terhadap tanaman. Leguminosa biasanya kaya akan mineral Ca, Mg, Fe, Cu, Zn, dan Co. Rumput-rumputan banyak mengandung mineral Mg, Zn, dan Fe.

    Fungsi Mineral makanan Ternak

    Fungsi kalium pada makanan ternak adalah  sebagai pengiriman impuls syaraf dan menjaga kerja jantung. Berperandalam metabolisme karbohidrat dan protein. Defisiensi kalium menyebabkan kelemahan kerja jantung dan pernafasan, mengurangi Peristaltik (gerak) usus, melemahkan anggota gerak tubuh. Bersama sama Natrium (Na) dan kalsium (Cl) berfungsi mengatur ph cairan seluler, mengatur volume cairan tubuh dan fungsi syaraf , menjaga kontraksi otot & relaksasi otot. Cl berfungsi sebagai aktifator enzim amilase dan sebagai penyusun getah lambung. Defisiensi Na dan Cl menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dan bila berlanjut akan menyebabkan kanibal ,pertumbuhannya terganggu. Sumbernya garam dapur , tepung ikan dan tepung daging.
    Sulfur (S)
    Berfungsi sebagai detoksifikasi atau pengeluaran racun, metabolic taurin yang merupakan ressusor asam empedu dan pengemulsi lemak. Defisiensi sulfur dpat menyebabkan terjadinya penurunan pertumbuhan terutama penurunan pertumbuhan kuku & rambut. Sumber sulfur berasal dari bahan pakan hewani

    Fungsi mangaan pada Makanan Ternak


    Mangan


    Mangaan (Mg) pada makanan ternak adalah sebagai penyusun tulang bersama Kalsium (Ca) dan Protein (P). Pada sapi perah laktasi dewasa yang mengalami defisiensi atau kekurangan mangaan akan terjadi kekejangan otot, gemetar, jalan sempoyongan, apabila berlanjut akan mengakibatkan kematian pada sapi. Pada ternak yang hidupnya dilepas di padang rumput atau pastura yang terdapat rumput-rumput muda yang berkepanjangan akan menyebabkan gress tetani karena pada rumput muda miskin Mangaan. Produk hasil olahan pertanian pada makanan ternak yang banyak mengandung Mangaan adalah pada bekatul terutama pada Polar (bekatul gandum), Ragi (gist) dan juga pada bahan tanaman yang mengandung kadar protein tinggi seperti bungkil kedelai.