Konsentrat atau makanan penguat
adalah bahan pakan yang tinggi kadar zat-zat makanan seperti protein
atau karbohidrat dan rendahnya kadar serat kasar (dibawah 18%)
(Manglayang, 2006). Pakan penguat atau konsentrat yang berbentuk seperti tepung adalah sejenis pakan komplit yang dibuat khusus untuk meningkatkan produksi dan berperan sebagai penguat. Konsentrat mudah dicerna, karena terbuat dari campuran beberapa bahan pakan sumber energi (biji-bijian, sumber protein jenis bungkil, kacang-kacangan, vitamin dan mineral). Penggunaan konsentrat agar dapat mencapai sasaran harus memperhatikan 3 hal berikut ini :
Efektif
Penggunaan konsentrat harus memberikan hasil produksi yang lebih
menguntungkan. Pemberian konsentrat jangan terlalu berlebihan, namun
harus memperhatikan kebutuhan nutrisi ternak.
Tepat Takaran
Pemberian konsentrat harus sesuai dengan takarannya, tidak kurang atau
melebihi dari kebutuhan ternak. Hal ini dapat dilihat dari hasil
produksi ternak yang berupa susu atau daging dibandingkan dengan harga
pakan konsentrat. Jika dilakukan penambahan konsentrat, namun harga
produk masih dibawah harga pakan berarti penambahan konsentrat sudah
tidak ekonomis lagi.
Proporsional
Pemberian konsentrat harus sesuai dengan imbangan jumlah produksi (susu atau daging).
Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat
badannya dan juga pakan tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum
tambahan berupa dedak halus atau bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas
tahu. yang diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput ditempat
pakan. Selain itu, dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam
dapur, kapur.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pakan penguat:
1. Ketersediaan Harga Satuan Bahan Pakan
Beberapa
bahan pakan mudah diperoleh di suatu daerah, dengan harga bervariasi,
sedang di beberapa daerah lain sulit didapat. Harga perunit bahan pakan
sangat berbeda antara satu daerah dan daerah lain, sehingga keseragaman
harga per unit nutrisi (bukan harga per unit berat) perlu dihitung
terlebih dahulu.
2. Standar Kualitas Pakan Penguat
Kualitas
pakan penguat dinyatakan dengan nilai nutrisi yang dikandungnya
terutama kandungan energi dan potein. Sebagai pedoman, setiap kg pakan
penguat harus mengandung minimal 2500 Kkal energi dan 17% protein, serat
kasar 12%.
3. Metode dan Teknik Pembuatan
Metode
formulasi untuk pakan penguat adalah metode simultan, metode segiempat
bertingkat, metode aljabar, metode konstan kontrol, metode ekuasi atau
metode grafik.
4. Prosedur Memformulasi
-
Buat daftar bahan pakan yang akan digunakan, kandungan nutrisinya
(energi, protein), harga per unit berat, harga per unit energi dan
harga per unit protein.
- Tentukan standar kualitas nutrisi pakan penguat yang akan dibuat.
- Memformulasi, dilakukan pada form formulasi.
- Tentukan sebanyak 2% (pada kolom %) bahan pakan sebagai sumber vitamin dan mineral.
-
Tentukan sebanyak 30% bahan pakan yang mempunyai kandungan energi lebih
tinggi daripada kandungan energi pakan penguat, tetapi harga per unit
energinya yang paling murah (dapat digunakan lebih dari 1 macam bahan
pakan).
-
Tentukan sebanyak 18% bahan pakan yang mempunyai kandungan protein
lebih tinggi daripada kandungan protein pakan penguat, tetapi harga per
unit proteinnya paling murah.
- Jumlahkan (% bahan, Kkal energi, % protein dan harganya), maka 50% formula sudah diperoleh.
- Lakukan pengecekan kualitas dengan membandingkan kualitas nutrisi %0% formula dengan kualitas nutrisi 50% pakan penguat.
Source: Yuni Primandini, S.Pt
No comments:
Post a Comment