Kedudukan diartikan
sebagai letak (posisi) suatu benda pada waktu tertentu terhadap acuan.
Pengukuran posisi, jarak, atau laju harus dibuat dengan mengacu pada
suatu kerangka acuan atau kerangka sudut pandang. Ingatlah ketika Anda
pergi ke sekolah melewati jalan yang biasa Anda lewati. Tahukah Anda,
berapa jauhkah jarak yang telah Anda tempuh dari rumah hingga ke sekolah
Anda? Berapakah perpindahannya? Ke manakah arahnya? Mungkin jawabannya
akan berbeda-beda antara Anda dan teman Anda. Akan tetapi, tahukah Anda
maksud dari jarak dan perpindahan tersebut?
Jarak dan perpindahan adalah besaran Fisika yang saling berhubungan dan keduanya memiliki dimensi yang sama, tetapi memiliki makna fisis yang berbeda. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor. Perhatikan Gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1 Perpindahan Roni yang sedang berlari.
Roni berlari dari A ke B, kemudian
berbalik ke arah C. Jarak yang ditempuh oleh Roni adalah panjang
lintasan dari A ke B, yakni 15 m, kemudian ditambah dari B ke C, yakni 5
m sehingga jarak total yang ditempuh adalah 20 m. Jarak yang dimaksud
di sini adalah panjang lintasan yang dilalui Roni dan tidak bergantung
ke mana arah Roni berlari. Bagaimana dengan perpindahannya? Perpindahan
Roni adalah dari A ke C. Mengapa demikian? Seperti yang telah dipelajari
sebelumnya, perpindahan merupakan besaran vektor sehingga perpindahan
Roni hanya dilihat dari perubahan kedudukannya. Pertama di posisi A,
kemudian berubah kedudukan akhirnya di C. Besarnya perpindahan Roni
adalah 10 m dan arahnya dari A ke C.
Seringkali kita dapat menyatakan arah
dengan menggunakan titik-titik mata angin, yaitu Utara, Timur, Selatan,
dan Barat, atau menggunakan “atas” dan “bawah”. Dalam fisika, kita
sering menggunakan sumbu koordinat, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2,
untuk menyatakan kerangka acuan. Kita akan selalu dapat menempatkan
titik asal O, dan arah sumbu x dan y. Benda-benda yang diletakkan di kanan titik asal (O) pada sumbu x memiliki koordinat x yang biasanya positif, dan titik-titik di sebelah kiri O memiliki koordinat negatif. Posisi sepanjang sumbu y biasanya
dianggap positif jika berada di atas O, dan negatif jika di bawah O,
walaupun peraturan yang menyatakan sebaliknya juga dapat digunakan jika
lebih memudahkan. Semua titik pada bidang dapat dispesifikasikan dengan
memberinya koordinat x dan y.
Gambar 2.2 Pasangan standar sumbu koordinat xy
Pada gerak satu dimensi, kita sering memilih sumbu x sebagai garis di mana gerakan tersebut terjadi. Dengan demikian, posisi benda pada setiap saat dinyatakan dengan koordinat x saja. Dalam fisika, jarak dan perpindahan memiliki pengertian yang berbeda. Perpindahan didefinisikan
sebagai perubahan posisi benda dalam selang waktu tertentu. Jadi,
perpindahan adalah seberapa jauh jarak benda tersebut dari titik
awalnya.
Untuk melihat perbedaan antara jarak
total dan perpindahan, misalnya seseorang berjalan sejauh 50 m ke arah
Timur dan kemudian berbalik (ke arah Barat) dan berjalan menempuh jarak
30 m, lihat Gambar 2.3. Jarak total yang ditempuh adalah 80 m, tetapi
perpindahannya hanya 20 m karena posisi orang itu pada saat ini hanya
berjarak 20 m dari titik awalnya.
Jika sebuah benda bergerak selama selang waktu tertentu, misalnya pada saat t1 benda berada pada sumbu x di titik x1 pada sistem koordinat yang ditunjukkan oleh Gambar 2.4. Pada waktu t2 benda berada pada titik x2.
Perpindahan benda ini dapat dituliskan:
∆x = x2 – x1
Simbol Δ (delta) menyatakan perubahan suatu besaran. Dengan demikian, Δx berarti “perubahan pada x” yang merupakan perpindahan. Perubahan besaran apapun berarti nilai akhir besaran tersebut dikurangi nilai awalnya.
No comments:
Post a Comment