Pasteurisasi
merupakan proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme
merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir. Proses
ini diberi nama atas penemunya, Louis Pasteur, seorang ilmuwan Perancis.
Teknik ini digunakan untuk mengawetkan bahan pangan yang tidak tahan
suhu tinggi, misalnya susu. Pasteurisasi tidak mematikan semua
mikroorganisme, tetapi hanya yang bersifat patogen dan tidak membentuk
spora.
Tujuan dari Pasteurisasi yaitu :
1. Mencapai
“pengurangan” dalam jumlah organism, mengurangi jumlah mereka sehingga
tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (syaratnya produk yang telah di
pasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kadaluarsa).
2. Memperpanjang daya simpan bahan atau produk.
3. Menimbulkan cita rasa yang lebih baik pada produk.
4. Menginaktifkan enzim fosfatase dan katalase ,yaitu enzim yang membuat susu cepat rusak.
1. Holding Pasteurization
· Merupakan proses pasteurisasi paling tua dan pertama kali digunakan.
· Disebut juga LTLT ( low temperature,long time) pasteurization.
· Pemanasannya dilakukan di dalam tangki besar pada suhu 61-63°C selama 30 menit.
· Untuk menjaga agar panas tetap konstan dan merata maka dilakukan pengadukan terhadap susu selama proses berlangsung.
2. HTST Pasteurization
· High
Temperature Short Time (HTST) Pasteurization dilakukan pada temperature
tinggi dan waktu singkat, yaitu pada temperature 71,7-75,0°C selama
15-16 detik.
· Prosesnya menggunakan metode kontinyu dengan pelat pemindah panas.
· Produknya tahan maksimal selama 2 minggu dalam lemari es.
3. UHT Pasteurization
· Perkembangan lebih lanjut dari teknik pasteurisasi adalah dengan teknik pemanasan suhu sangat tinggi (UHT).
· Ultra
High Temperature (UHT) pasteurization merupakan proses pasteurisasi
yang dilakukan pada temperatur sangat tinggi dan waktu sangat singkat,
yaitu pada temperatur 131 – 150 °C selama 0,5 – 1 detik.
· Pemanasan dilakukan dengan tekanan tinggi (High Pressasure) untuk mencegah terjadinya pembakaran susu pada alat pemanas.
· Produk dapat tahan dalam suhu ruangan hingga beberapa bulan jika dikemas dengan baik.
Sterilisasi merupakan proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan.
Sterilisasi menurut beberapa sumber :
Sterilisasi merupakan pembebasan semua organisme-organisme yang hidup, termasuk bakteri dan sporanya,secara kimia atau secara fisika.
(sumber : http://akulturunhas.blogspot.com/2008/11/sterilisasi dan disinfeksi.html)
(sumber : http://akulturunhas.blogspot.com/2008/11/sterilisasi dan disinfeksi.html)
Sterilisasi merupakan proses mematikan semua organisme termasuk bakteri- bakteri,spora bakteri,kapang dan virus.
(sumber : http://permimalang.wordpress.com/category/sterilisasi/)
(sumber : http://permimalang.wordpress.com/category/sterilisasi/)
Sterilisasi adalah proses membunuh semua organisme beserta sporanya serta mencegah organisme tersebut agar tidak kembali hidup.
(sumber : mikrobiologi dan imunologi : 1992 )
(sumber : mikrobiologi dan imunologi : 1992 )
Metode- metode sterilisasi :
A.Metode sterilisasi panas
Penguapan bertekanan tinggi yang menggunakan autoklaf atau pemanasan kering dengan oven.
Sterilisasi uap tekanan tinggi :
metode sterilisasi yang efektif untuk mensterilkan instrumen dan alat- alat lain yang digunakan pada berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.
Sterilisasi panas kering (oven ) :
membutuhkan listrik terus-menerus, kurang efektif di daerah terpencil,digunakan pada benda-benda gelas atau logam,karena akan melelehkan bahan lainnya.
Penguapan bertekanan tinggi yang menggunakan autoklaf atau pemanasan kering dengan oven.
Sterilisasi uap tekanan tinggi :
metode sterilisasi yang efektif untuk mensterilkan instrumen dan alat- alat lain yang digunakan pada berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.
Sterilisasi panas kering (oven ) :
membutuhkan listrik terus-menerus, kurang efektif di daerah terpencil,digunakan pada benda-benda gelas atau logam,karena akan melelehkan bahan lainnya.
B.Sterilisasi dengan cara penguapan
Penguapan adalah sterilan yang efektif karena 2 alasan yaitu :
Pertama,uap pekat adalah sebuah kendaraan energi termal yang sangat efektif. Kedua,uap adalah sterilan yang efektif karena lapisan luar mikroorganisme bersifat protektif dan resistan dapat dilemahkan oleh uap,sehingga terjadi koagulasi pada bagian mikroorganisme yang sensitif.
Kelebihan : paling efektif,waktu sterilisasi lebih pendek daripada panas kering atau siklus kimia.
Kekurangan : membutuhkan sumber panas yang terus-menerus, membutuhkan peralatan yang butuh perawatan serius, bahan plastik tidak tahan suhu tinggi.
C.Sterilisasi kimia
Digunakan apabila dengan sterilisasi panas kering atau sterilisasi tekanan tinggi akan merusak objek tersebut atau peralatan tidak tersedia.
Kelebihan : larutan glutyaraldehid dan formaldehid tidak begitu mudah dinonaktifkan oleh materi organik, kedua larutan ini digunakan untuk instrumen yang tidak tahan sterilisasi panas ,seperti leparoskop
Kekurangan : glutaraldehid mahal harganya. Formaldehid tidak dapat dicampur dengan clorin karena memproduksi gas berbahaya.
Macam-macam sterilasasi :
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.
1. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0,22 mikron atau 0,45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotic.
2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran.
- Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung) : membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L.
b. Panas kering : sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800 C. sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya Erlenmeyer, tabung reaksi.
c. Uap air panas : konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi
d. Uap air panas bertekanan : menggunakan autoklaf
- Penyinaran dengan UV
Sunar ultra violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior safety cabinet dengan disinari lampu UV.
3. Sterilisasi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan anatara lain alcohol
Sterilisasi dengan penyaringan (filtrasi)
Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yang mudah rusak jika terkena panas atau mudah menguap (volatile). Cairan yang disterilisasi dilewatkan kesuatu saringan (ditekan dengan gaya setrifugasi atau pompa vakum) yang berpori dengan diameter yang cukup kecil untuk menyaring bakteri. Virus tidak akan tersaring dengan metode ini.
- Sterilkan saringan (dapat menggunakan saringan bekerfeld, chamberland zitz), membrane penyaring (kertas saring) dan Erlenmeyer penampung.
- Pasang atau rakit alat-alat tersebut secara aseptis (sesuai gambar), lalu isi corong dengan larutan yang akan disterilkan.
- Hubungkan katup Erlenmeyer dengan pompa vakum kemudian hidupkan pompa
- Setelah semua larutan melewati membrane filter dan tertampung dierlenmeyer, maka larutan dapat dipindahkan kedalam gelas penampung lain yang steril dan tutup dengan kapas atau alumunium foil yang steril.
Sterilisasi dengan udara panas (dry heat sterilization)
Sterilisasi dengan metode ini biasanya digunakan untuk peralatan gelas seperti cawan petri, pipet ukur dan labu Erlenmeyer. Alat gelas yang disterilisasi dengan udara panas tidak akan timbul kondensasi sehingga tidak ada tetes air (embun) didalam alat gelas.
- Bungkus alat-alat gelas dengan kertas peyung atau alumunium foil
- Atur pengatur suhu oven menjadi 1800 C dan alat disterilkan selama 2-3 jam.
nice post, info yang sangat bermanfaat bagi saya
ReplyDeleteterima kasih
ReplyDeleteYou keren
ReplyDelete