Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tidak larut dalam air yang
diekstraksi dari makhuk hidup dengan menggunakan pelarut non polar,
istilah lipid mencakup golongan senyawa dengan keanekaragaman struktur,
definisi di atas berdasarkan sifat fisik yang berlawanan dengan definisi
protein, karbohidrat maupun asam nukleat yang berdasarkan struktur
kimianya, untuk itu diharapkan setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa
dapat :
- Mendeskripsikan Peranan Lipid
- Mendeskripsikan Pembagian Lipid
- Menjelaskan Asam Lemak dan Sintesis Asam Lemak
- Mendeskripsikan peranan Prostaglandin
- Mendeskripsikan peranan Malam (fraksi non minyak)
- Menjelaskan Fosfolipid, Sfingolipid dan Pigmen
- Mendeskripsikan peranan Glikolipid, Steroid dan Terpena
- Menjelaskan keadaan Lipid Pada Membran Sel
- Merunut Metabolisme Lipid
POKOK MATERI
- Peranan Lipid
Lipid dalam bentuk lemak dan minyak merupakan zat makanan yang
penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, selain itu juga
merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan
protein, dimana 1 gram lipid dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan untuk
karbohidrat dan protein masing-masing hanya 4 kkal/gram.
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang
disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan
lebih banyak mengandung asam lemak tidak jenuh (berbentuk cair). Lemak
hewani ada yang berbentuk padat (lemak susu, lemak babi, lemak sapi).
Lemak nabati yang berbentuk cair dibedakan atas 3 golongan yakni (1)
drying oil yang membentuk lapisan keras bila mengering di udara,
contohnya minyak cat/pernis, (2) semi drying oil, contohnya minyak
jagung, minyak biji kapas, dan (3) non drying oil contohnya minyak
kelapa.
- Sifat Fisika
Dari rantai asam lemak didapatkan bahwa asam lemak jenuh (gambar 3.1)
mempunyai rantai karbon pendek seperti asam butirat dan kaproat yang
mempunyai titik lebur rendah, ini berarti bahwa kedua asam ini berupa
zat cair pada suhu kamar sedangkan makin panjang rantai karbon
menunjukkan makin tinggi titik leburnya. Asam palmitat dan stearat
berupa zat padat pada suhu kamar.
Gambar 3.1. Jenis Ikatan Jenuh dan Tidak Jenuh dari Lipid
Asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur rendah. Asam oleat
mempunyai rantai karbon sama panjang dengan asam stearat, tetapi pada
suhu kamar asam oleat berupa zat cair. Makin banyak ikatan rangkap,
makin rendah titik leburnya, ini dapat dilihat pada pada titik lebur
asam linoleat yang lebih rendah dari titik lebur asam oleat.
Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air
berkurang dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kaproat larut
sedikit dalam air, sedangkan asam palmitat, stearat, oleat dan linoleat
tidak larut dalam air. Asam linoleat mempunyai kelarutan dalam air
sangat kecil.
- Sifat Kimia
Asam lemak adalah asam lemah, jika larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+.
Dalam hal ini pH larutan bergantung pada konstanta keasaman dan derajat
ionisasi masing-masing asam lemak. pH untuk asam lemak dan ionisasinya,
umumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
R – COOH ⇄ R – COO- + H+
[ RCOO- ]
pH = pKa + log —————
[ RCOOH ]
Apabila [ RCOO- ] = [ RCOOH ], maka pada keadaan ini
pH = pKa
asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam
R – COOH + NaOH → R – COONa + H2O
Garam natium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut
dalam air dan dikenal sebagai sabun. Molekul sabun terdiri atas rantai
hidrokarbon dengan gugus – COO- pada ujungnya. Bagian
hidrokarbon bersifat hidrofobik artinya tidak suka air atau tidak mudah
larut dalam air, sedangkan gugus – COO- bersifat hidrofilik dapat larut dalam air.
Dari dua bagian di atas, maka molekul sabun tidak sepenuhnya larut
dalam air tetapi membentuk misel. Sebagai bahan pembersih kotoran, sabun
dapat mengemulsikan lemak (fungsi emulgator). Bagian hidrofobik molekul
sabun akan masuk ke dalam lemak, sedangkan ujung yang bermuatan negatif
ada dibagian luar. Dengan adanya gaya tolak antara muatan listrik
negatif, maka kotoran akan terpecah menjadi partikel kecil dan
membentuk emulsi, dengan demikian kotoran dapat terlepas dari kain dll.
Gambar 3.2. Emulsi
- Pembagian Lipid
Berbeda dengan polisakarida dan protein, lipid bukan suatu polimer, tidak mempunyai satuan berulang (gambar 3.3).
Pembagian lipid biasanya dibagi berdasarkan sifat kimia dan sifat
fisika atau berdasarkan hasil hidrolisisnya dan menurut persamaan
strukturnya, sehingga lipid dapat digolongkan sebagai berikut :
- Lipid Sederhana
Kelompok ini dikenal sebagai homolipid yaitu ester yang mengandung
unsur Carbon, Hidrogen dan Oksigen. Jika dihidrolisis akan menghasilkan
asam lemak dan etanol, penggolongannya meliputi ;
- lemak, ester lemak dan gliserol
- lilin, yaitu ester asam lemak
Lemak dan minyak pada hidrolisisnya menghasilkan asam lemak dan gliserol.
hidrolisis
Lemak/minyak asam lemak bebas + gliserol
Malam, hidrolisisnya menghasilkan asam lemak dan alkohol rantai panjang.
hidrolisis
Malam asam lemak + alkohol rantai panjang
Gambar 3.3. Rantai non polimer dari lipid
Lemak dan minyak adalah lipid yang paling banyak terdapat di alam.
Kedua senyawa ini disebut trigliserida sebab merupakan ester tiga asam
lemak (gambar 3.4) dengan trihidroksi alkohol (gliserol).
Gambar 3.4. Reaksi Pembentukan Ester
- Lipid Mejemuk
Kelompok ini berupa ester asam lemak dengan rantai alkohol yang
mengikat gugus lain seperti fosfolipid, glikolipid (serebrosid),
sulfolipid, aminolipid dan lipoprotein.
Fosfolipid, hidrolisisnya menghasilkan asam lemak,gliserol, asam fosfat dan senyawa nitrogen organik.
hidrolisis
Fosfolipid asam lemak + alkohol + as. Fosfat + Nitrogen
Glikolipid, hidrolisisnya menghasilkan asam lemak, alkohol yang mengandung nitrogen dan karbohidrat.
hidrolisis
Glikolipid asam lemak + alkohol + KH + Nitrogen
- Steroid adalah senyawa turunan perhidroksiklopentanofenantren,
karenanya berbeda dari lipid yang tersusun dari asam lemak (gambar 3.5).
- Derivat Lipid
Derivat lipid umumnya berasal dari hasil hidrolisis, misalnya asam
lemak, gliserol, alkohol, aldehida dan keton (gugus fungsional).
Gambar 3.5. Perhidroksiklopentanofenantren dan Fenantren
- Lipid Kompleks
Yang termasuk lipid kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam
bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan
karbohidrat. Ikatan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein,
terdapat dalam plasma darah. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya
adalah trigliserida, fosfolipid atau kolesterol. Lipoprotein ini
biasanya digolongkan dalam protein gabungan. Oleh karena dalam lipid
lipoprotein itu berbeda jenis dan mutunya, maka lipoprotein berbeda pula
sifat-sifat fisiknya, misalnya berat jenis, besar partikel dan muatan
listrik. Karena perbedaan sifat fisika ini, beberapa jenis lipoprotein
dapat dipisahkan satu dengan yang lain, misalnya dengan ultrasentrifius
atau elektroforesis. Lipopolisakarida ialah gabungan antara lipid dengan
polisakarida, lipopolisakarida terbentuk dalam dinding sel beberapa
jenis bakteri.
- Asam Lemak dan Sintesis Asam Lemak
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester
trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang
dengan rumus umum :
Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau yang tidak jenuh dan
terdiri atas 4 sampai 24 buah atom karbon. Rantai karbon yang jenuh
ialah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang
mengandung ikatan rangkap dikenal sebagai tidak jenuh.
Tabel 3.1. Beberapa asam lemak yang umum
Sebagian besar terdiri atas atom-atom karbon rantai linier, tetapi
beberapa memiliki rantai bercabang. Asam lemak dalam keadaan bebas
terdapat dalam jumlah sedikit. Kebanyakan asam lemak ditemukan dalam
keadaan teresterifikasi sebagai komponen dari lipid lainnya. Dalam
kondisi fisiologis, gugus asam karboksilat terdapat dalam keadaan
terionisasi yang disebut ion asilat, misalnya ion dari asam palmitat
adalah palmitat, CH3(CH2)14COO-.
Asam lemak tidak jenuh dapat mengandung satu ikatan rangkap atau lebih.
Adanya ikatan rangkap ini memungkinkan terjadinya bentuk isomer cis dan
trans.
Beberapa jenis asam lemak berdasarkan ikatannya :
- Jenuh
CH3(CH2)14 COOH Asam palmitat/asam heksadekanoat | CH3(CH2)16COOH Asam stearat/asam oktadekanoat |
- Dalam asam lemak tidak jenuh, ikatan rangkap hampir selalu memilki konformasi cis
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7COOH
Asam palmitoleat/asam cis-9-heksadekanoat
Asam oleat (cis) | Asam elaidat (trans) |
- Dalam asam lemak poli tidak jenuh, ikatan rangkap jarang yang terkonyugasi
CH3(CH2)4CH=CH-CH2-CH=CH(CH2)7COOH
Asam linoleat/asam cis,cis-9,12-oktadekadienoat
atau
Asam linoleat mempunyai dua ikatan rangkap sedangkan asam linolenat (α) mempunyai tiga ikatan rangkap
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
Adanya perbedaan titik leleh asam lemak juga terjadi pada asam-asam
lemak yang jumlah atom karbonya sama. Konformasi yang sering ada untuk
rantai atom C jenuh adalah struktur yang panjang dan lurus. Suatu ikatan
rangkap cis akan menimbulkan bengkokan pada struktur, sehingga lebih
sukar untuk tersusun membentuk kristal daripada molekul jenuh yang
panjangnya sama. Ikatan rangkap trans tidak menimbulkan bengkokan pada
rantai.
- Rantai jenuh
- Rantai dengan satu ikatan rangkap trans
- Rantai dengan satu ikatan rangkap cis
Molekul dapat disusun lebih rapat dan membentuk Kristal yang titik
lelehnya lebih tinggi daripada titik leleh molekul bengkok yang
ukurannya sama. Ikatan rangkap cis terdapat lebih banyak daripada
ikatan rangkap trans dalam asam lemak tidak jenuh.
- Prostaglandin
Prostaglandin adalah asam lemak yang terdiri dari 20 atom karbon
dengan satu cincin persegi lima. Prostaglandin turunan dari asam
arakidonat yang merupakan hasil metabolisme asam linoleat. Struktur
prostaglandin dan asam arakidonat (gambar 3.6) adalah :
Gambar 3.6. Derivat Arakidonat
Prostaglandin telah diisolasi dari kebanyakan jaringan mamalia
termasuk jaringan pada sistim pembiakan, hati, ginjal, pankreas,
jantung, paru-paru, otak dan usus halus. Zat ini paling banyak dijumpai
pada cairan benih (seminal fluid). Prostaglandin mempunyai efek
fisiologi sangat luas. Ikut berperan pada ketahanan alamiah tubuh dari
segala bentuk perubahan yang disebabkan zat kimia, mekanik, fisiologi
dan rangsangan patologik. Aspirin dan beberapa obat anti radang dapat
menghambat biosintesis prostaglandin (gambar 3.7).
Gambar 3.7. Sintesis Prostaglandin
Interaksi prostaglandin dengan selaput sel darah merah menyebabkan
sickle-cell anemia, dengan terhalangnya sintesis prostaglandin dapat
meredakan penyakit tertentu. Peranan biologisnya bermacam-macam, seperti
prostaglandin telah digunakan secara klinik untuk mempengaruhi abortus
atau kelainan pada wanita hamil, atau saluran reproduki selama masa
subur, menstruasi, dan kelahiran, dapat menstimulasi kontraksi otot,
juga perantara yang penting dalam siklus adenosin monofosfat.
Prostaglandin terbentuk di dalam semua jaringan tubuh dengan jumlah
yang sedikit,.bekerjanya pada lokus dalam sel yang sama dimana
prostaglandin itu disintesis.
Prostaglandin disintesis dengan cara yang diperlihatkan pada gambar
3.6 dan gambar 3.7 dari asam arakidonat dalam lintas metabolik yang
diawali dengan fosfolipid membran plasma.
- Malam (fraksi non minyak)
Yang dimaksud dengan lilin (wax) adalah ester asam lemak dengan
monohidroksi alkohol dengan rantai karbon yang panjang (gambar 3.8).
Gambar 3.8. Malam dengan rantai Hidrokarbon
Lilin dapat diperoleh dari lebah madu (mirisilpalmitat), ikan paus
dan lumba-lumbah (setilpalmitat) yang digunakan sebagai salep, bahan
kecantikan, dan lilin untuk penerangan.
Paraffin padat walau kelihatannya seperti malam, sering disebut salah
sebagai paraffin wax adalah campuran dari senyawa hidrokarbon padat dan
bukan ester. Lilin hanya larut dalam pelarut lemak, sebab itu lilin
pada tumbuhan berfungsi sebagai lapisan pelindung dari air, lilin tidak
berfungsi sebagai bahan nutrisi, sebab tidak terhidrolisis dan tidak
diuraikan oleh enzim pengurai pada lemak.
Tabel 3.2. Daftar Malam Yang Digunakan
Nama Jenis | Sumber | Kegunaan |
Malam Lebah | Sarang lebah | Semir dan Farmasi |
Spermasati | Sejenis Ikan Paus | Bahan Kecantikan dan Lilin |
Karnauba | Carnauba Palm | Semir Lantai dan Mobil |
Lanolin | Wool (bulu Domba) | Salep / Farmasi |
Nama Jenis | Senyawa Kimia | Nama Kimia |
Malam Lebah | C15H31COOC30H61 | Mirisilpalmitat |
Spermasati | C15H31COOC16H33 | Setilpalmitat |
Karnauba | C25H31COOC30H61 | Mirisilserotat |
- Fosfolipid, Sfingolipid dan Pigmen
Fosfolipid
Fosfolipid atau fostatida yaitu suatu senyawa lipid turunan
gliserolfosfat (gambar 3.9), dalam hidrolisisnya terpecah menjadi asam
lemak, asam fosfat, basa nitrogen dan gliserol.
Gabar 3.9. Gliserolfosfat
Fosfolipid ditemukan pada semua organisme hidup, tidak tergantung
dari asalnya dan mempunyai struktur yang mantap. Banyak mengumpul pada
hati, otak dan jaringan spinal. Fosfolipid merupakan komponen yang
penting pada struktur sel karena jumlah fosfolipid pada jaringan
binatang relatif tetap.
Fosfolipid adalah molekul yang besar mempunyai komponen polar dan non
polar, fosfolipid mengambil bagian pada metabolisme lemak dengan
memungkinkan transportasi lemak pada aliran darah. Fosfolipid sangat
penting pada sistim pemindahan elektron pada siklus pernapasan (proses
sekresi) dan dalam transportasi ion melalui selaput sel.
- Lesitin
Lesitin mungkin yang paling banyak dijumpai di antara fosfolipid yang lain. Mengandung senyawa ammonium kuartener kolin [HOCH2CH2N+ (CH3)3],
terikat pada asam fosfat sebagai ester. Nitrogen pada kolin bermuatan
positif dan fosfat bermuatan netatif, sehingga dalam larutan lesitin
terdapat sebagai garam dalam atau switerion. Struktur lesitin hasil hidrolisis adalah
Gambarb 3.10. Lesitin / fosfatidil kolin
Lesitin sangat penting pada metabolisme lemak dalam hati. Merupakan
sumber asam fosfat yang diperlukan pada pembentukan jaringan baru.
- Sefalin
Perbedaan utama sefalin dengan lesitin terletak pada komponen senyawa
basa nitrogen yang terikat pada bagian fosfat. Pada sefalin, kolin
diganti dengan etanolamin (HO CH2 CH2 NH2), atau serin (HO CH2 CH2 NH2
COOH) suatu asam amino. Sefalin berperan penting pada proses pembekuan
darah dan merupakan sumber fosfat pada pembentukan jaringan baru.
Gambar 3.11. Sefalin
Sfingolipid
Sfingolipid dibangun dari basa terhidroksilasi rantai panjang. Dua
basa seperti ini ditemukan dalam hewan, yakni basa sfngosin dan
dihidrosfingosin (sfinganin).
Reaksi antara senyawa serin (a) dengan senyawa palmitat (b) akan mengeluarkan O2
kemudian diikuti dengan reaksi reduksi yang akan menghasilkan
sfinganin, reaksi ini merupakan sintesis sfinganin dalam sistim hidup.
Ketika gugus amino pada sfingosin atau sfinganin diasilasi oleh asam lemak, maka produk yang dihasilkan adalah seramida
Gugus hidroksi primer dapat disubtitusi dengan dua cara, yang
menghasilkan dua kelompok sfingolipid yakni fosfosfinglipid dan
glikosfingolipid.
- Dalam fosfosfingolipid, gugus hiroksil primer diesterifikasi oleh kolin fosfat, lipid ini dikenal sebagai sfingomielin.
- Dalam glikosfingolipid, gugus hidroksil primer terglikosilasi, yakni tersubstitusi oleh karbohidrat, baik monosakarida atau oligosakarida. Glikpsfingolipid yang mengandung gula asam sialat di dalam bagian karbohidratnya disebut gangliosida, setiap tipe glikosfingolipid menunjukan variasi tipe asam lemak yang ditemukan di dalam bagian seramidanya yaitu derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam lemak. Gugus ini terikat pada gugus amino dalam bentuk amida.
Pigmen
Adanya pigmen menyebabkan lemak berwarna. Adanya karotenoid
menyebabkan warna kuning kemerahan karotenoid dapat larut dalam minyak
dan merupakan hidrokarbon dengan banyak ikatan tidak jenuh. Bilamana
minyak dihidrogenasi, maka akan terjadi hidrogenasi karotenoid dan warna
merah akan berkurang. Selain itu, perlakuan pemanasan juga akan
mengurangi warna pigmen. Pigmen mudah teroksidasi sehingga minyak akan
menjadi tengik. Cara menghilangkan pigmen dapat dilakukan dengan
adsorban seperti arang aktif. Klorofil pada tanaman memberikan warna
kehijauan, tokoferol yang merupakan sumber vitamin E sangat aktif
terhadap oksidasi, sehingga dapat digunakan sebagai antioksidan.
Tokoferol yang teroksidasi kan memberikan warna coklat, warna ini dapat
juga terjadi karena reaksi browning nonenzimatik (karbohidrat bereaksi
dengan protein pada suhu tinggi).
- Glikolipid, Steroid dan Terpena
Glikolipid
Di samping kelompok seramida dan sfingomielin terdapat senyawa dalam
golongan sfingolipid yang mengandung karbohidrat (D-galaktosa). Kelompok
ini dikenal sebagai glikolipid atau senyawa serebrosida. Hal ini
membedakan dengan sfingolipida, dimana glikolipid tidak mengandung asam
fosfat tetapi mempunyai kepala polar hidrokarbon yang hidrofilik (gambar
3.12). Glikolipid sederhana adalah glikosildiasil gliserol terdapat
pada mikroba dan tumbuhan.
Glikolipid yang mengandung karbohidrat (gambar 3.13) dalam jumlah
besar sangat kompleks seperti gangliosida, kelompok jenis ini biasanya
terdapat pada bagian luar membran sel terutama pada sel-sel saraf.
Gambar 3.12. Galakto serebrosida
Terdapat pada otak kira-kira 7 % dari bagian padat dan dalam
lapisan myelin dari syaraf. Beberapa jenis dari glikolipid hanya berbeda
pada bagian asam lemak. Tidak seperti kebanyakan lipid, tidak larut
dalam eter, tapi dapat diekstrak dengan alcohol panas atau menggunakan
piridin.
Gambar 3.13. Glikolipid
Steroid
Steroid dan terpena termasuk lipida yang tidak tersabun, artinya jika
dihidrolisis dengan basa tidak menghasilkan sabun. Kedua senyawa ini
dapat dipisahkan dari lemak sesudah proses penyabunan (gambar 3.14).
Gambar 3.14. Susunan Steroid
Steroid banyak terdapat di alam dengan jumlah yang terbatas (gambar
3.15), aktivitas biologis yang penting adalah pada asam empedu, hormone
sex baik jantan atau betina, hormon korteks adrenal dan racun. Steroid
yang banyak terdapat di alam yaitu golongan kolesterol, lanosterol
(banyak terdapat pada pelindung wol), fitosterol dan mikosterol, dalam
tubuh terdapat sebagai asam empedu, hormon kelamin, dan hormon
adrenokortikoid. Sterol mempunyai gugus hidroksil alkohol pada atom C3 dan rantai alifatik bercabang pada atom C17
(kadang hanya mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil). Sterol yang
paling banyak terdapat pada tumbuhan adalah fitosterol diantaranya ialah
stigmasterol dan mikosterol (dalam jamur).
Gambar 3.15. Beberapa Contoh Steroid
Hormon utama pria adalah testoteron, berfungsi pada perkembangan
sifat kelamin kelamin sekunder yang menjadi ciri jenisnya. Untuk wanita
terdapat dua hormon kelamin yang penting yakni progesterone yang
dibutuhkan untuk kehamilan normal dan estradiol untuk mengatur siklus
ovulasi (gambar 3.16).
Gambar 3.16. Hormon Kelamin
Steroid termasuk turunan inti dari perhidroksiklopentanofenantren (gambar 3.17) yang terdiri dari cincin sikloheksana
Berdasarkan struktur, steroid adalah derivat hidrokarbon aromatik
tereduksi perhidrosiklopentanofenantren, dimana senyawa ini disintesis
dalam sistim hidup dari isoprena melalui skualena.
Gambar 3.17. Perhidrosiklopentanofenantren
Terpena/Isoprena
Nama terpena pada awalnya diberikan untuk minyak yang disuling dari
terpentin, diketahui bahwa terpena terdiri dari 5 atom C lebih dikenal
sebagai isoprene (gambar 3.18), terpena terdiri dari 2 unit isoprena
yakni monoterpena, pada tumbuhan terdapat mono dan seskuiterpena.
Senyawa ini memberikan sifat khas (bau dan rasa) minyak yang merupakan
komponen penting minyak esensial tumbuhan, sebagai contoh ialah
monoterpena geraniol, limona, mentol kanfer.
Struktur terpena umumnya dapat dikenal dari :
- Sebagian besar senyawa ini terdapat dalam minyak dengan rumus C10H15.
- Terpena yang mengandung lebih dari 10 atom karbon, umumnya mempunyai jumlah karbon kelipatan dari lima, struktur cukup beragam.
- Banyak jenis senyawa tidak larut dalam air, sebagian besar ditemukan dalam tumbuhan, juga dalam organisme yang lain.
Gambar 3.18. Beberapa contoh terpena
- Lipid Pada Membran Sel
Sitoplasma dalam sel dikelilingi oleh membran plasma. Struktur
subseluler seperti inti, lisosom, dan mitokondria juga dibatasi oleh
membrane. Membran pada retikulum endoplasma dalam sel eukariot memagari
ruang intrasel yang besar dalam sitoplasma, sedangkan mitokondria
memiliki membran internal yang melipat. Membran terdiri dari lipid,
protein dan karbohidrat, karbohidrat dalam membran terdapat sebagai
glikogliserolipid, glikosfingolipid (dalam saraf dan otot),
glikoprotein. Molekul lipid dalam membran (gambar 3.19) tersusun dalam
bentuk bilayer tertutup.
Gambar 3.19. Model bilayer dari lipid
Sebagian protein dalam membran dapat dihilangkan oleh peraksi yang
mengganggu ikatan polar dan ionic. Protein ini disebut protein
ekstrinsik ( peripheral) dan protein lain yang disebut
protein intrinsik (integral).
Struktur membran tidak kaku tetapi dinamis, karena daerah hidrokarbon
berwujud cair, maka terjadi difusi lateral dan gerakan rotasi yang
cepat pada komponen lipid dan protein, pergerakan ini berlangsung bila
daerah polar pada lipid atau protein melewati initi hidrofobik pada
bilayer (gambar 3.20).
Gambar 3.20. Membran sel
- Metabolisme Lipid
- Pencernaan Lemak
Percernaan lemak terjadi di dalam usus halus dengan bantuan enzim hidrolitik yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase
yang mencerna fosfolipid. Triasilgliserol dan fosfolipid diperoleh dari
makanan. Ikatan ester antara asam lemak dan gliserol dihidrolisis.
Kerja enzim lipase yang dihasilkan pankreas pada triasilgliseol yang
terdapat dalam makanan pada akhirnya akan menghasilkan
2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak.
Fosfolipase A2 menghidrolisis satu ikatan ester antara asam lemak dan gliserol, khususnya pada posisi 2 rantai karbon gliserol. Fosfolipase A1 menghidrolisis ikatan ester antara asam lemak dan gliserol pada posisi 1 rantai karbon fosfogliserida.
Ensim-enzim ini harus bekerja pada daerah batas antara air dan lemak.
Lipase pencernaan disekresikan ke dalam lumen usus halus yang bercampur
dengan permukaan butran-butiran lemak yang besar. Produk awal dari
proses pencernaan adalah asam lemak dan lisofosfogliserida, yang
merupakan detergen kuat. Kedua senyawa ini akan mempercepat proses
pencernaan karena dapat mendispersikan butiran-butiran lemak dalam
jumlah yang sangat banyak. Dengan meningkatnya konsentrasi asam lemak
dan dengan dihasilkannya 2-monoasilgliserol, senyawa ini dimasukkan ke
dalam misel pada garam empedu. Monoasilgliserol juga mempercepat kerja
detergen dari garam empedu, yang kemudian mempermudah emulsifikasi
triasilgliserol dan vitamin-vitamin yang larut menuju permukaan sel
epitel usus, dimana asam lemak, vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,
dan 2-monoasilgliserol dilepaskan dari misel.
Triasilgliserol yang disintesis tersusun menjadi kilomikron yang
disekresikan oleh sel epitel usus ke dalam lacteal yaitu pembuluh limfa
kecil di dalam vilus usus halus. Kemudian dari limfatik, kilomikron
melewati pembuluh limfa di dada yang selanjutnya masuk ke dalam darah
dan dengan demikian membantu pengangkutan bahan bakar lipid ke berbagai
jaringan tubuh.
- Metabolisme Lipoprotein
Lipoprotein mengangkut lemak hidrofobik di dalam plasma. Lipoprotein
utama yang disrkulasikan di dalam darah adalah kilomikron, lipoprotein
dengan kerapatan sangat rendah (VLDL), lipoprotein dengan kerapatan
rendah (LDL), dan lipoprotein dengan kerapatan tinggi (HDL). Asam lemak
adalah bahan bakar selular yang penting dan disimpan sebagai
triasilgliserol dalam jaringan adipose. Asam lemak dipersiapkan untuk
cadangan dalam bentuk timbunan lemak yang diangkut ke jaringan adipose
terutama sebagai triasilgliserol di dalam kilomikron dan VLDL. Dalam
jaringan adiposa, kilomikron terdegradasi dengan cepat, dan partikel
sisanya kembali memasuki sirkulasi yang diserap oleh hati. VLDL
terdegradasi di dalam jaringan adiposa menjadi LDL yang kemudian
bersirkulasi sebagai lipoprotein utama yang mengangkut kolesterol. HDL
adalah lipoprotein yang bersirkulasi secara kontinyu. HDL mengandung
suatu enzim yang mengubah kolesterol bebas menjadi ester kolesterol. Asam linoleat
adalah asam lemak yang paling banyak dipindahkan dari fosfatidilkolin
ke kolesterol, yang membentuk ester kolesterol yaitu
linoleoilkolesterol.
Bilamana LDL di dalam sirkulasi terdapat dalam jumlah yang melimpah,
maka jaringan tubuh akan mempunyai sumber kolesterol yang eksogenik.
Kolesterol dipindahkan ke dalam sel melalui reseptor lipoprotein
spesifik yang terdapat pada permukaan sel. Jaringan yang membutuhkan
kolesterol dalam jumlah besar, seperti korteks adrenal mempunyai
reseptor LDL dalam jumlah besar pada permukaan selnya.
- Oksidasi Asam Lemak
Oksidasi asam lemak terjadi dalam 3 tahap, aktivasi, pengangkutan ke
dalam sel mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil CoA. Secara umum,
masuknya asam lemak ke dalam lintas metabolik didahului dengan perubahan
asam lemak menjadi turunan koenzim A (CoASH). Turunan asil ini disebut
alkanoil atau alkenoil-CoA, dan di dalam bentuk ini asam lemak
dikatakan berada dalam keadaan teraktivasi.
Aktivasi asam lemak akan memicuh pembentukan tioester dari asam lemak
dan CoA. Proses ini dibarengi dengan hidrolisis ATP menjadi AMP. Enzim
yang mengkatalisis reaksi ini adalah asil-CoA sintetase.
LATIHAN
- Diskusikan Peranan Lipid
- Deskripsikan Pembagian Lipid
- Mendiskusikan Asam Lemak dan Sintesis Asam Lemak
- Deskripsikan peranan Prostaglandin
- Mendiskusikan peranan Malam (fraksi non minyak)
- Mendiskusikan Fosfolipid, Sfingolipid dan Pigmen
- Deskripsikan peranan Glikolipid, Steroid dan Terpena
- Mendiskusikan keadaan Lipid Pada Membran Sel
- Mendiskusikan runutan Metabolisme Lipid
RANGKUMAN
A. Peranan Lipid
Lipid dalam bentuk lemak dan minyak merupakan zat makanan yang
penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, selain itu juga
merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan
protein, dimana 1 gram lipid dapat menghasilkan 9 kkal sedangkan untuk
karbohidrat dan protein masing-masing hanya 4 kkal/gram.
- Pembagian Lipid
Berbeda dengan polisakarida dan protein, lipid bukan suatu polimer,
tidak mempunyai satuan berulang dan digolongkan sebagai berikut :
- Lipid Sederhana : lemak, ester lemak dan gliserol; lilin, yaitu ester asam lemak.
- Lipid Mejemuk
Kelompok ini berupa ester asam lemak dengan rantai alkohol yang
mengikat gugus lain seperti fosfolipid, glikolipid (serebrosid),
sulfolipid, aminolipid dan lipoprotein.
- Steroid adalah senyawa turunan siklopentanofenantren, karenanya berbeda dari lipid yang tersusun dari asam lemak.
- Derivat Lipid
Derivat lipid umumnya berasal dari hasil hidrolisis, misalnya asam
lemak, gliserol, alkohol, aldehida dan keton (gugus fungsional).
- Lipid Kompleks
Yang termasuk lipid kompleks adalah lipid yang terdapat dalam alam
bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan
karbohidrat. Ikatan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein,
terdapat dalam plasma darah. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya
adalah trigliserida, fosfolipid atau kolesterol..
- Asam Lemak dan Sintesis Asam Lemak
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester
trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang.
Adanya perbedaan titik leleh asam lemak juga terjadi pada asam-asam
lemak yang jumlah atom karbonya sama. Konformasi yang sering ada untuk
rantai atom C jenuh adalah struktur yang panjang dan lurus. Suatu ikatan
rangkap cis akan menimbulkan bengkokan pada struktur, sehingga lebih
sukar untuk tersusun membentuk kristal daripada molekul jenuh yang
panjangnya sama. Ikatan rangkap trans tidak menimbulkan bengkokan pada
rantai.
Rantai jenuh
Rantai dengan satu ikatan rangkap trans
Rantai dengan satu ikatan rangkap cis
D. Prostaglandin
Prostaglandin adalah asam lemak yang terdiri dari 20 atom karbon
dengan satu cincin persegi lima. Prostaglandin turunan dari asam
arakidonat yang merupakan hasil metabolisme asam linoleat. Struktur.
Prostaglandin terbentuk di dalam semua jaringan tubuh dengan jumlah
yang sedikit,.bekerjanya pada lokus dalam sel yang sama dimana
prostaglandin itu disintesis.
E. Malam (fraksi non minyak)
Yang dimaksud dengan lilin (wax) adalah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol dengan rantai karbon yang panjang.
Paraffin padat walau kelihatannya seperti malam, sering disebut salah
sebagai paraffin wax adalah campuran dari senyawa hidrokarbon padat dan
bukan ester. Lilin hanya larut dalam pelarut lemak, sebab itu lilin
pada tumbuhan berfungsi sebagai lapisan pelindung dari air, lilin tidak
berfungsi sebagai bahan nutrisi, sebab tidak terhidrolisis dan tidak
diuraikan oleh enzim pengurai pada lemak.
- Fosfolipid, Sfingolipid dan Pigmen
Fosfolipid atau fostatida yaitu suatu senyawa lipid turunan
gliserolfosfat, dalam hidrolisisnya terpecah menjadi asam lemak, asam
fosfat, basa nitrogen dan gliserol.
Fosfolipid adalah molekul yang besar mempunyai komponen polar dan non
polar, fosfolipid mengambil bagian pada metabolisme lemak dengan
memungkinkan transportasi lemak pada aliran darah. Fosfolipid sangat
penting pada sistim pemindahan elektron pada siklus pernapasan (proses
sekresi) dan dalam transportasi ion melalui selaput sel.
Sfingolipid dibangun dari basa terhidroksilasi rantai panjang. Dua
basa seperti ini ditemukan dalam hewan, yakni basa sfngosin dan
dihidrosfingosin (sfinganin).
Gugus hidroksi primer dapat disubtitusi dengan dua cara, yang
menghasilkan dua kelompok sfingolipid yakni fosfosfinglipid dan
glikosfingolipid.
Adanya pigmen menyebabkan lemak berwarna. Adanya karotenoid
menyebabkan warna kuning kemerahan karotenoid dapat larut dalam minyak
dan merupakan hidrokarbon dengan banyak ikatan tidak jenuh. Bilamana
minyak dihidrogenasi, maka akan terjadi hidrogenasi karotenoid dan warna
merah akan berkurang. Selain itu, perlakuan pemanasan juga akan
mengurangi warna pigmen.
G. Glikolipid, Steroid dan Terpena
Di samping kelompok seramida dan sfingomielin terdapat senyawa dalam
golongan sfingolipid yang mengandung karbohidrat (D-galaktosa). Kelompok
ini dikenal sebagai glikolipid atau senyawa serebrosida. Hal ini
membedakan dengan sfingolipida, dimana glikolipid tidak mengandung asam
fosfat tetapi mempunyai kepala polar hidrokarbon yang hidrofilik.
Glikolipid sederhana adalah glikosildiasil gliserol terdapat pada
mikroba dan tumbuhan.
Glikolipid yang mengandung karbohidrat dalam jumlah besar sangat
kompleks seperti gangliosida, kelompok jenis ini biasanya terdapat pada
bagian luar membran sel terutama pada sel-sel saraf.
Terdapat pada otak kira-kira 7 % dari bagian padat dan dalam
lapisan myelin dari syaraf. Beberapa jenis dari glikolipid hanya berbeda
pada bagian asam lemak. Tidak seperti kebanyakan lipid, tidak larut
dalam eter, tapi dapat diekstrak dengan alcohol panas atau menggunakan
piridin.
Steroid banyak terdapat di alam dengan jumlah yang terbatas (gambar
13), aktivitas biologis yang penting adalah pada asam empedu, hormone
sex baik jantan atau betina, hormon korteks adrenal dan racun. Steroid
yang banyak terdapat di alam yaitu golongan kolesterol, lanosterol
(banyak terdapat pada pelindung wol), fitosterol dan mikosterol, dalam
tubuh terdapat sebagai asam empedu, hormon kelamin, dan hormon
adrenokortikoid. Sterol mempunyai gugus hidroksil alkohol pada atom C3 dan rantai alifatik bercabang pada atom C17
(kadang hanya mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil). Sterol yang
paling banyak terdapat pada tumbuhan adalah fitosterol diantaranya ialah
stigmasterol dan mikosterol (dalam jamur).
Hormon utama pria adalah testoteron, berfungsi pada perkembangan
sifat kelamin kelamin sekunder yang menjadi ciri jenisnya. Untuk wanita
terdapat dua hormon kelamin yang penting yakni progesterone yang
dibutuhkan untuk kehamilan normal dan estradiol untuk mengatur siklus
ovulasi.Steroid termasuk turunan inti dari
perhidroksiklopentanofenantren yang terdiri dari cincin sikloheksana
Berdasarkan struktur, steroid adalah derivat hidrokarbon aromatik
tereduksi perhidrosiklopentanofenantren, dimana senyawa ini disintesis
dalam sistim hidup dari isoprena melalui skualena.
Nama terpena pada awalnya diberikan untuk minyak yang disuling dari
terpentin, diketahui bahwa terpena terdiri dari 5 atom C lebih dikenal
sebagai isoprene terpena terdiri dari 2 unit isoprena yakni monoterpena,
pada tumbuhan terdapat mono dan seskuiterpena. Senyawa ini memberikan
sifat khas (bau dan rasa) minyak yang merupakan komponen penting minyak
esensial tumbuhan, sebagai contoh ialah monoterpena geraniol, limona,
mentol kanfer.
H. Lipid Pada Membran Sel
Sitoplasma dalam sel dikelilingi oleh membran plasma. Struktur
subseluler seperti inti, lisosom, dan mitokondria juga dibatasi oleh
membrane. Membran pada retikulum endoplasma dalam sel eukariot memagari
ruang intrasel yang besar dalam sitoplasma, sedangkan mitokondria
memiliki membran internal yang melipat. Membran terdiri dari lipid,
protein dan karbohidrat, karbohidrat dalam membran terdapat sebagai
glikogliserolipid, glikosfingolipid (dalam saraf dan otot),
glikoprotein. Molekul lipid dalam membran tersusun dalam bentuk
bilayer tertutup.
Sebagian protein dalam membran dapat dihilangkan oleh peraksi yang
mengganggu ikatan polar dan ionic. Protein ini disebut protein
ekstrinsik ( peripheral) dan protein lain yang disebut
protein intrinsik (integral).
Struktur membran tidak kaku tetapi dinamis, karena daerah hidrokarbon
berwujud cair, maka terjadi difusi lateral dan gerakan rotasi yang
cepat pada komponen lipid dan protein, pergerakan ini berlangsung bila
daerah polar pada lipid atau protein melewati initi hidrofobik pada
bilayer.
I. Metabolisme Lipid
- Pencernaan Lemak
Percernaan lemak terjadi di dalam usus halus dengan bantuan enzim hidrolitik yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase
yang mencerna fosfolipid. Triasilgliserol dan fosfolipid diperoleh dari
makanan. Ikatan ester antara asam lemak dan gliserol dihidrolisis.
Kerja enzim lipase yang dihasilkan pankreas pada triasilgliseol yang
terdapat dalam makanan pada akhirnya akan menghasilkan
2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak.
Fosfolipase A2 menghidrolisis satu ikatan ester antara asam lemak dan gliserol, khususnya pada posisi 2 rantai karbon gliserol. Fosfolipase A1 menghidrolisis ikatan ester antara asam lemak dan gliserol pada posisi 1 rantai karbon fosfogliserida.
Ensim-enzim ini harus bekerja pada daerah batas antara air dan lemak.
Lipase pencernaan disekresikan ke dalam lumen usus halus yang bercampur
dengan permukaan butran-butiran lemak yang besar. Produk awal dari
proses pencernaan adalah asam lemak dan lisofosfogliserida, yang
merupakan detergen kuat. Kedua senyawa ini akan mempercepat proses
pencernaan karena dapat mendispersikan butiran-butiran lemak dalam
jumlah yang sangat banyak. Dengan meningkatnya konsentrasi asam lemak
dan dengan dihasilkannya 2-monoasilgliserol, senyawa ini dimasukkan ke
dalam misel pada garam empedu. Monoasilgliserol juga mempercepat kerja
detergen dari garam empedu, yang kemudian mempermudah emulsifikasi
triasilgliserol dan vitamin-vitamin yang larut menuju permukaan sel
epitel usus, dimana asam lemak, vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,
dan 2-monoasilgliserol dilepaskan dari misel.
Triasilgliserol yang disintesis tersusun menjadi kilomikron yang
disekresikan oleh sel epitel usus ke dalam lacteal yaitu pembuluh limfa
kecil di dalam vilus usus halus. Kemudian dari limfatik, kilomikron
melewati pembuluh limfa di dada yang selanjutnya masuk ke dalam darah
dan dengan demikian membantu pengangkutan bahan bakar lipid ke berbagai
jaringan tubuh.
- Metabolisme Lipoprotein
Lipoprotein mengangkut lemak hidrofobik di dalam plasma. Lipoprotein
utama yang disrkulasikan di dalam darah adalah kilomikron, lipoprotein
dengan kerapatan sangat rendah (VLDL), lipoprotein dengan kerapatan
rendah (LDL), dan lipoprotein dengan kerapatan tinggi (HDL). Asam lemak
adalah bahan bakar selular yang penting dan disimpan sebagai
triasilgliserol dalam jaringan adipose. Asam lemak dipersiapkan untuk
cadangan dalam bentuk timbunan lemak yang diangkut ke jaringan adipose
terutama sebagai triasilgliserol di dalam kilomikron dan VLDL. Dalam
jaringan adiposa, kilomikron terdegradasi dengan cepat, dan partikel
sisanya kembali memasuki sirkulasi yang diserap oleh hati. VLDL
terdegradasi di dalam jaringan adiposa menjadi LDL yang kemudian
bersirkulasi sebagai lipoprotein utama yang mengangkut kolesterol. HDL
adalah lipoprotein yang bersirkulasi secara kontinyu. HDL mengandung
suatu enzim yang mengubah kolesterol bebas menjadi ester kolesterol. Asam linoleat
adalah asam lemak yang paling banyak dipindahkan dari fosfatidilkolin
ke kolesterol, yang membentuk ester kolesterol yaitu
linoleoilkolesterol.
Bilamana LDL di dalam sirkulasi terdapat dalam jumlah yang melimpah,
maka jaringan tubuh akan mempunyai sumber kolesterol yang eksogenik.
Kolesterol dipindahkan ke dalam sel melalui reseptor lipoprotein
spesifik yang terdapat pada permukaan sel. Jaringan yang membutuhkan
kolesterol dalam jumlah besar, seperti korteks adrenal mempunyai
reseptor LDL dalam jumlah besar pada permukaan selnya.
- Oksidasi Asam Lemak
Oksidasi asam lemak terjadi dalam 3 tahap, aktivasi, pengangkutan ke
dalam sel mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil CoA. Secara umum,
masuknya asam lemak ke dalam lintas metabolik didahului dengan perubahan
asam lemak menjadi turunan koenzim A (CoASH). Turunan asil ini disebut
alkanoil atau alkenoil-CoA, dan di dalam bentuk ini asam lemak
dikatakan berada dalam keadaan teraktivasi.
Aktivasi asam lemak akan memicuh pembentukan tioester dari asam lemak
dan CoA. Proses ini dibarengi dengan hidrolisis ATP menjadi AMP. Enzim
yang mengkatalisis reaksi ini adalah asil-CoA sintetase.
EVALUASI
- Jelaskan Peranan Lipid
- Tuliskanlah Pembagian Lipid dengan contohnya
- Jelaskan Sintesis Asam Lemak
- Jelaskan peranan Prostaglandin
- Gambarkan perbedaan Sfingolipid dengan Glikolipid
- Jelaskan derivat Terpena
- Gambarkan dan jelaskan keadaan Lipid Pada Membran Sel
- Jelaskan Metabolisme Lipoprotein
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, P.N., A.D. Smith. 1982. Biochemistry Illustrated. Wilture Enterprises. Hong Kong.
De Man, J.M. 1997. Kimia Makanan. Terjemahan. ITB. Bandung.
Girindra, A. 1986. Biokimia 1. Gramedia. Jakarta.
Houston, M.E. 1995. Biochemistry Primer For Exercise Science. Human Kinetics. Champaign.USA.
Kay, E.R.M. 1966. Biochemistry : An Introduction to Dynamic Biology. Collier-Macmillan.Canada.
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. UI-Press. Jakarta.
Kuchel, P., G. B. Ralston. 2006. Biokimia. Schaum. Terjemahan. Erlangga. Jakarta.
Lehninger, A..L., et al. 1997. Principles of Biochemistry. 2nd .Worth Publisher. New York.
Ngili Yohanis.2009. Biokimia : Struktur dan Fungsi Biomolekul. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Poedjiadi, A., F.M. T. Supriyanti. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta.
Sastrohamidjoyo, H. 2005. Kimia Organik : Stereokimia, Karbohidrat, Lemak dan Protein. Gajah Mada University Press. Jogjakarta.
Stryer, L. 2000. Biokimia. Vol 1,2,3. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Tarigan, P. 1983. Kimia Organik Bahan Makanan. Alumni. Bandung.
Winarno, F,G. 1989. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.
No comments:
Post a Comment