Rumput-rumputan merupakan hijauan segar yang sangat disukai ternak,
mudah diperoleh karena memiliki kemampuan tumbuh tinggi, terutama di
daerah tropis meskipun sering dipotong/disengut langsung oleh ternak
sehingga menguntungkan para peternak/pengelola ternak. Hijauan banyak
mengandung karbohidrat dalam bentuk gula sederhana, pati dan fruktosa
yang sangat berperan dalam menghasilkan energi.
Rumput merupakan sumber serat kasar yang berguna untuk untuk menggertak saluran pencernaan dan mengenyangkan ternak. Rumput merupakan hijauan salah satu sumber daya lokal yang berada disekitar peternakan khususnya bagi peternak yang mempunyai permasalahan perluasan pemukiman dan industrialisasi. Sebagai contoh para peternak sapi perah di Boyolali menanam rumput gajah, rumput benggala dan rumput raja.
Rumput yang digunakan sebagai pakan ternak sebaiknya :
Rumput merupakan sumber serat kasar yang berguna untuk untuk menggertak saluran pencernaan dan mengenyangkan ternak. Rumput merupakan hijauan salah satu sumber daya lokal yang berada disekitar peternakan khususnya bagi peternak yang mempunyai permasalahan perluasan pemukiman dan industrialisasi. Sebagai contoh para peternak sapi perah di Boyolali menanam rumput gajah, rumput benggala dan rumput raja.
Rumput yang digunakan sebagai pakan ternak sebaiknya :
Mempunyai palatabilitas yang baik.
Dipanen pada umur yang relatif tidak terlalu tua (saat sebelum berbunga) untuk mendapatkan nilai gizi yang tinggi.
Berwarna hijau
Daun halus, merunduk, melengkung dan mudah rebah
Batang lebih gemuk, mengkilap dan jika ditekan mengeluarkan cairan
Ditanam pada tanah yang subur
Terdapat 2 jenis rumput untuk pakan ternak yaitu :
1. Rumput potongan
Ciri-ciri rumput potong yaitu : produksi/satuan luas tinggi, tumbuh tinggi, vertikal, banyak anakan dan responsif terhadap pupuk. Contoh rumput potongan antara lain: Pennisetum purpureum, Pennisetum purpupoides, Panicum maximum, Setaria sphacelata, Euclaena mexicana.
2. Rumput gembala
Ciri-ciri rumput potong yaitu : tumbuh mendatar/vertikal rendah, tahan renggut dan injakan, tumbuh dengan cepat dan tahan kekeringan. Contoh rumput gembala antara lain : Brachiaria brizantha, B. ruziziensis, B. mutica, Paspalum dilatatum, Digitaria decumbens, Cloris gayana, Cynodon plectostachyus, Cenchrus ciliaris.
Di Indonesia sendiri, rumput gajah merupakan rumput potong sebagai hijauan utama pakan ternak. Rumput potong biasanya dipanen dengan cara membabat seluruh pohonnya lalu diberikan langsung (cut and carry) sebagai pakan hijauan untuk kerbau dan sapi, atau dapat juga dijadikan persediaan pakan melalui proses pengawetan pakan hijauan dengan cara silase dan hay. Selain itu rumput potong juga bisa dimanfaatkan sebagai mulsa tanah yang baik. Berbeda dengan rumput gembala, rumput disengut langsung oleh ternak pada saat digembalakan. Pemeliharaan rumput dilakukan dengan cara mengatur waktu grazing ternak agar tidak terjadi overgrazing dan memberikan waktu rumput untuk regrowth (Parakkasi, 1999).
Berikut penjelasan mengenai rumput gajah sebagai jenis hijauan pakan utama yang dikembangkan di Indonesia
Rumput gajah (Pennisetum purpureum)
Rumput ini secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam, dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2-4 meter (bahkan mencapai 6-7 meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3 cm dan terdiri sampai 20 ruas / buku. Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar rumpun hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek; helai daun bergaris dengan dasar yang lebar, ujungnya runcing. Kultivar rumput gajah tersebut adalah King Grass (P. purpureum cv. King Grass), Taiwan (P. purpureum cv. Taiwan), Hawaii (P. purpureum cv. Hawaii) dan Africa (P. purpureum cv. Africa).
DAFTAR PUSTAKA
Parakkasi, A. 1999. Ilmu Makanan Ternak Ruminansia. Cetakan pertama. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
No comments:
Post a Comment