Otot jantung lebih pendek dan diameternya lebih besar dibandingkan
otot rangka tidak sebulat pada potongan melintang.Otot jantung biasanya
bercabang yang memberikan gambaran Y Shaped. Tipe serabut otot jantung
dengan panjang 50-100µm, diameternya 14µm.Sarkolema adalah membrane sel
serabut otot.
Serabut otot jantung terdiri dari myofibril-miofibril yang
berdampingan, mempunyai kira-kira 1500 filamen myosin yang tebal dan
3000 filamen aktin yang tipis. Filamen myosin dan filamen aktin saling
bertautan sehingga menyebabkan myofibril selang seling mempunyai pita
yang terang dan gelap. Pita yang terang mengandung filament
aktin,disebut pita I yang bersifat isotropic. Pita yang gelap mengandung
filament myosin,disebut pita A yang besifat anisotropic. Miofibril yang
saling bertautan membentuk serabut otot.
Bagian akhir dari serabut otot jantung berhubungan dengan jaringan
penghubung yang melintang tidak rata di tengah-tengah sarkolema yang di
namakan intercalatec disc. Intercalatec disc terdiri dari desmosome yang
menyambungkan serabut yang satu ke serabut otot yang lain. Filamen
aktin melekat pada Z disc dan filament-filamen aktin tersebut memanjang
pada salah satu sisi Z disc untuk bertautan dengan filament myosin.
Bagian myofibril (seluruh serabut otot) yang terletak antara Z disc yang
berurutan dinamakan sarkomer. Bila serabut otot dalam keadaan
normal,panjang sarkomer dalam keadaan istirahat teregang penuh kira-kira
2,0 mikron. Pada ukuran panjang ini filament aktin ada dalam keadaan
overlap dengan filament myosin dan mulai overlap terhadap satu sama
lain.
Bila serabut otot diregangkan melebihi panjang isrirahatnya ujung
filament aktin akan tertarik manjauh,menyebabkan daerah terang pada pita
A disebut zona H. Sarkoplasma adalah myofibril-miofibril yang terpendam
dalam serabut otot didalam satu matrik. Cairan sarkoplasma mengandung
K,Mg,fosfat dan enzyme protein dalam jumlah besar,terdapat mitokondria
dalam jumlah banyak yamg sejajar dengan myofibril. Retikulum sarkoplasma
adalah reticulum endoplasma yang banyak terdapat pada sarkoplasma. Otot
jantung merukan suatu sensisium,sei-sel otot jantung terikat dengan
sangat kuat sehingga bila salah satu sel otot dirangsang akan menyebar
dari satu sel ke sel yang lain.
Sifat molekul dari dari filament kontraktil
- Filamen myosin terdapat dua rantai berat yang saling melilit untuk membentuk helix
Ganda. Salah satu ujungnya melekuk manjadi sebuah masa protein
globular yang disebut kepala myosin. Ujung yang lain yang melilit
disebut ekor. Bagian ekor molekul myosin terikat bersama membentuk
bagian badan dari filament. Pada bagian samping badan banyak kepala yang
menggelantung keluar. Sebagian dari bagian jantung untai molekul myosin
maluas ke samping berhubungan dengan kapala menjadi suatu lengan.
Bagian lengan dan kepala menonjol bersama-sama membentuk jembatan
penyebrangan. Kepala myosin sangat penting untuk kontraksi otot karena
dapat berfungsi seperti enzyme ATPase karena mampu mencegah ATP untuk
memberi energi pada saat kontraksi
- Filamen aktin terdiri dari tiga protein yaitu aktin
troponin dan tropomiosin. Flamen aktin merupakan suatu molekul protein
F-aktin untai ganda yang membelit dalam bentuk helix. Setiap untai helix
F-aktin ganda terdiri dari molekul G-aktin terpolimerasi. Pada setiap
molekul G-aktin melekat satu molekul ADP yang merupakan bagian aktif
dari filament aktin yang berinteraksi dengan jembatan penyebrangan
filament myosin untuk meninbulkan kontraksi otot. Bagian dasar dari
filament aktin disisipkan dengan kuat di lempeng Z,sedang ujung-ujung
lain menonjol dalam sarkomer yang berdekatan untuk berada dalam ruangan
antara molekul myosin. Molekul tropomiosin di hubungkan secara longgar
dengan untaian F-aktin terbungkus secara spiral mengelilingi sisi helix
F-aktin. Pada stadim istirahat,molekul tropomiosin terletak pada ujung
atas untai yang aktif sehingga tidak dapat terjadi penarikan filament
aktin dan myosin untuk menimbulkan kontraksi.
Molekul troponin adalah molekul protein yang melekat didekat salah
satu ujung dari setiap molekul tropomiosin. Merupakan komplek dari tiga
subunit protein yang terikat secara longgar,troponin I mempunyai
afinitas yang kuat terhadap aktin. Troponin T,mempunyai afinitas
terhadap tropomiosin dan troponin C mempunyai afinitas terhadap ion
kalsium,yang dapat menyebabkan proses kontraksi
Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi Otot Jantung
- Sel otot jantung bersifat autoritmik yaitu sebagai otot
yang mempunyai daya rangsang untuk dirinya sendiri, sehingga
menyebabkan aksi potensial yang spontan yang menyebabkan proses
kontraksi.
- Adanya aksi potensial akan menimbulkan depolarisasi
membrane serat otot dan berjalan lebih dalam kedalam serat otot pada
tempat dimana potensial aksi dapat mendepolarisasi sarkolema dan sitem
tubulus T, sehingga ion kalsium dari cairan ekstrasel masuk. Potensial
aksi juga menyebabkan reticulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar
ion kalsium kedalam myofibril.
- Adanya ion kalsium dalam jumlah besar, efek penghambatan
troponin/tropomiosin terhadap filament yang akan dihambat. Dengan
meningkatnya ion kalsium maka akan meningkatkan gabungan kalsium
troponin C. Komplek troponin akan mengalami perubahan bentuk yang
menarik molekul tropomiosin dan memindahkannya lebih dalam kelekukan
antara dua untai aktin. Sehingga bagian aktif dari aktin tidak
tertutupi.
- Setelah filamin aktin menjadi teraktivasi oleh ion-ion
kalsium, kepala jembatan penyebrangan dari filamen myosin menjadi
tertarik ke bagian aktif filament aktin.
- Setelah kepala jembatan penyebrangan melekat pada bagian
aktif menimbulkan kekuatan intramolekuler yang akan menyebabkan kepala
miring ke arah lengan dan menarik filament aktin ( power stroke) segera
setelah kepala miring secara otomatis terlepas dari bagian aktif kembali
ke arah normal. Kemudian kepala akan berkombinasi bagian aktif yang
baru sepanjang filament aktin, kemudian kepala miring lagi untuk
menimbulkan power stroke baru, sehingga kepala jembatan penyebrangan
membelok ke depan dan ke belakang berjalan sepanjang filament aktin,
menarik ujung filament aktin ketengah filament myosin sehingga terjadi
kontraksi.
- Proses tersebut akan berlangsung terus sampai filament
aktin menarik membrane Z menyentuh ujung akhir filament myosin.
Kontraksi akan terus berlangsung sehingga lebih memendekkan panjang
sarkomer ujung-ujung filament myosin menjadi kusut dan kekuatan
kontraksi menurun dengan cepat.
Myocardial Contraction
Action Potensial
Depolarisazation of sarcolemma and transverse “T” tubular system
Influx of calsium
Calsium Induced Ca 2+ release from SR
Increased binding of Ca 2+ troponin C
Release of inhibition of actin and myosin
Actin-Myosin Contraction
Mekanisme Relaksasi Otot Jantung
- Ion Ca yang kembali ke reticulum sarkoplasma meningkat.
- Ca keluar dari sel lewat sarkoplasma, fasilitas pemasukan Ca dalam sarkoplasma menurun.
- Menurunnya ion Ca yang berikatan dengan Troponin C.
- Meningkatnya komplek troponin/ tropomiosin akan menutupi
bagian aktif dari filament aktin sehingga menghambat aktin dan myosin
berkontraksi.
- Menyebabkan aktin myosin relaksasi.
Myocardial Relaxation
Increased SR uptake of Ca 2+
Ca 2+ efflux decreased sarcoplasmic Ca 2+
Decreased Ca 2+ binding to troponin C
Increased troponin- tropomiosin complex inhibition of actin-myosin contraction
Actin-myosin relaxation
Energi yang digunakan pada proses kontraksi. Kebanyakan
energi dibutuhkan untuk menjalankan mekanisme pembentukan power stroke
untuk berkontraksi. Sebagian kecil energi digunakan untuk:
- Memompa ion Ca dari sarkoplasma ke dalam retikulum sarkoplasma setelah kontraksi berakhir.
- Memompa ion Na dan K melalui membrane untuk mempertahankan lingkungan yang ionic untuk pembentukan aksi potensial.
Energi yang digunakan untuk kontraksi otot adalah ATP. ATP
ini terdapat pada kepala jembatan penyebrangan. Sebelum digunakan ATP
dipecah menjadi ADP dan P inorganic. ADP yang sudah digunakan dengan
segera akan mengalami reposporilasi untuk membentuk ATP baru. Sumber energi untuk reposporiliasi adalah:
- Sumber energi utama yang digunakan untuk menyusun kembali ATP adalah creatinin phospat,
yang membawa ikatan phospat berenergi tinggi yang serupa dengan ATP.
Creatinin phospat segera dipecahkan dan pelepasan energi menyebabkan
terikatnya sebuah ion phospat baru pada ADP untuk membentuk ATP.
- Sumber energi yang lain yang digunakan untuk menyusun kembali creatinin phospat dan ATP adalah Glikogen
yang sudah disimpan dalam otot. Pemecahan glikogen secara enzymatic
menjadi asam piruvat dan asam laktat yang berlangsung cepat akan
membebaskan energi yang digunakan untuk mengubah ADP menjadi ATP dan
untuk membentuk kembali penyimpanan creatinin phospat.
- Sumber energi dari metabolisme oksidatif dengan mengkombinasikan O2 dan bahan makanan seluler untuk membebaskan ATP.
Metabolisme Sel Miocard
Serabut otot mempunyai tiga sumber untuk membentuk ATP, yaitu
creatinin phospatace secara aerob dan anaerob. Energi menyebar dalam
miokardium untuk memproduksi phosfat berenergi tinggi (ATP) melalui
proses posporilasi dan glikolisis dengan proses secara aerob oleh suplai
yang kaya akan kapiler,kira-kira 1 kapiler/serabut.
Sama seperti metabolisme sel pada umumnya metabolisme otot jantung
juga untuk membentuk ATP yang digunakan untuk proses berkontraksi.
Kontraksi miokardium menyebabkan terpecahnya ATP menjadi ADP dan P
inorganik.ADP bereaksi dengan cretinin phospat membentuk ATP baru dan
creatinin yang dibantu oleh CK. Kira-kira 99% CrP yang sudah dipakai
segera didaur ulang,sehingga konsentrasi ATP tidak pernah
berkurang.Metabolisme dari otot jantung dipengaruhi oleh
katekolamin,khususnya neurotransmitter non epineprin dan
epineprin.Nonepineprin dari ujung system saraf simpatis dapat
meningkatkan pemecahan glikogen dan trigliserid dalam sel miokardium
untuk diubah menjadi energi.Nonepineprin bereaksi dengan sarkoplasma
mengaktifkan enzim adenylate sylase.
Dalam metabolisme miokard asam-asam amino dalam keadaan normal tidak
memberikan sumbangan yang berarti.Otot jantung menggunakan asam lemak
sebagai sumber energi,sekitar 70% sisanya berasal dari karbohidrat.Dalam
keadaan anaerob,metabolisme jantung harus memakai mekanisme glikolisis
anaerob untuk energinya.Karena glikolisis menggunakan glukosa dalam
jumlah besar akan membentuk sejumlah besar asam laktat di jaringan
jantung,yang menjadi salah satu penyebab nyeri pada keadaan iskemik.
No comments:
Post a Comment