Hasil
 penjumlahan ataupun hasil pengurangan dari dua vektor atau lebih 
disebut resultan vektor. Untuk mencari resultan beberapa vektor, yang 
bekerja pada suatu bidang, dapat digunakan tiga metode, antara lain 
metode jajar genjang, metode segitiga dan metode poligon.
Metode Jajar Genjang
1. Lukislah vektor F1 dan F2 dengan titik tangkap berimpit di titik O
2. Buatlah jajar genjang dengan sisi-sisi vektor F1 dan F2
3. Diagonal jajar genjang merupakan resultan atau hasil penggabungan vektor F1 dan vektor F2
Metode Segitiga
1. Lukislah vektor F1 dengan titik tangkap di titik O
2. Lukislah vektor F2 dengan titik tangkap di ujung vektor F1
3. Sudut α menunjukkan arah resultan kedua vektor terhadap arah vektor F1
Metode Poligon
Jika
 ada tiga vektor atau lebih, anda tidak mungkin menjumlahkan 
vektor-vektor tersebut dengan metode jajar genjang atau metode segitiga.
 Oleh karena itu harus digunakan metode segibanyak (poligon). Untuk 
lebih jelasnya, perhatikanlah gambar berikut
Pada
 gambar di samping terdapat tiga buah vektor yang akan dicari 
resultannya. Adapun resultan ketiga vektor tersebut seperti tampak pada 
gambar berikut
Berikut adalah tahap-tahap dalam menentukan resultan vektor mengguanakan metode poligon
1. Lukislah vektor F1 dengan titik tangkap di O
2. Lukislah vektor F2 dengan titik tangkap di ujung vektor F1
3. Lukislah vektor F3 dengan titik tangkap di ujung vektor F2
4. Hubungkan titik tangkap di O dengan ujung vektor F3. Lukis garis penghubung antara titik tangkap O dan ujung vektor F3. Garis penghubung ini merupakan resultan vektor F1, F2, dan F3
1. Lukislah vektor F1 dengan titik tangkap di O
2. Lukislah vektor F2 dengan titik tangkap di ujung vektor F1
3. Lukislah vektor F3 dengan titik tangkap di ujung vektor F2
4. Hubungkan titik tangkap di O dengan ujung vektor F3. Lukis garis penghubung antara titik tangkap O dan ujung vektor F3. Garis penghubung ini merupakan resultan vektor F1, F2, dan F3
Menggambar Pengurangan Vektor
Selisih antara dua buah vektor F1 dan F2 (ditulis  R = F1-F2) sama saja dengan menentukan jumlah antara vektor F1 dan vektor -F2 atau R = F1 + (-F2).
 Oleh karena itu, tiga metode dalam penjumlahan vektor yang telah 
dipelajari sebelumnya juga berlaku untuk selisih vektor. Untuk 
melukiskan R = F1-F2, mula=mula lukislah vektor F1, kemudian lukis juga vektor -F2 yang didapat dengan caramembalikkan arah F2 sehinggga -F2 berlawanan arah dengan vektor F2.
Berikut
 adalah simulasi terkait dengan penjumlahan dan pengurangan vektor. 
Untuk melihat simulasi, tekanlah tombol yang sudah tersedia.
Resultan Vektor
 
 
 
 
Untuk menentukan besar resultan vektor, dapat digunakan metode grafis dan metode analisis seperti berikut.
Metode Grafis
Menentikan
 resultan vektor secara grafis dapat dilakukan dengan metode jajar 
genjang, metode segitiga, dan metode poligon. Dengan menggunakan 
perbandingan skala dan besar sudut yang tepat, pengukuran panjang 
resultan vektor dapat dilakukan dengan menggunakan mistar, sedangkan 
besar sudut dapat dihitung menggunakan busur derjat. 
Aturan menentukan besar dan arah resultan vektor dengan metode grafis.
1.
 Arah acuan vektor ditentukan berdasarkan arah sumbu x positif. Sudut 
vektor bernilai positif diukur berlawanan arah putaran jarum jam dan 
bernilai negatif diukur searah putaran jarum jam
2.
 Panjang vektor dilukiskan menggunakan skala panjang yang sesuai. 
Misalnya untuk vektor gaya yang besarnya 10 N dilukiskan dengan panjang 1
 cm, sehingga untuk vektor gaya 20 N harus dilukis dengan panjang 2 cm. 
Adapun sudut arah vektor dapat diukur dengan busur derajat.
3. Vektor resultan dapat dilukiskan dengan metode jajar genjang, metode segitiga, atau metode poligon.
4. Panjang resultan vektor diukur dengan mistar dan arah vektor resultan terhadap sumbu x positif
Dalam
 menghitung jumlah dua vektor mengguanakan metode grafis, terdapat 
beberapa kelemahan, yaitu timbulnya kesalahan sistematis. Untuk 
menghindari kesalahan tersebut, digunakan metode analisis, yaitu dengan 
menggunakan rumus cosinus. Secara matematis, untuk mendapatkan resultan 
dua buah vektor secara akurat, dapat digunakan persamaan sebagai 
berikut. Dengan menggunakan rumus cosinus, misalnya dalam segitiga OAC 
akan diperoleh 
Oleh karena OC = R, OA = F1, dan AC = F2,  maka persamaan tersebut akan menjadi 
Menentukan Arah Resultan Vektor 
Untuk
 menentukan arah resultan vektor, terhadap salah satu vektor 
penyusunnya, dapat digunakan persamaan sisnus. Perhatikanlah gambar
Perkalian
 titik dua buah vektor merupakan perkalian skalar dari dua vektor 
tersebut. Hal ini disebabkan karena hasil kali titik dari dua buah 
vektor menghasilkan bilangan skalar . Hasil perkalian titik dari dua 
buah vektor A dan B misalnya kita sebut C dapat dinyatakan dengan suatu 
persamaan berikut
Berikut adalah simulasi perkalian titik dua buah vektor 
Perkalian Silang (Cross Product)
Perkalian
 silang dari dua buah vektor akan menghasilkan sebuah vektor baru, 
sehingga perkalian silang dua buah vektor juga disebut dengan perkalian 
vektor. Hasil perkalian silang vektor A dan vektor B (dibaca A cross B) 
menghasilkan vektor C. Vektor C yang dihasilkan ini selalu tegak lurus 
dengan bidang yang dibentuk oleh vektor A dan vektor B
C = A X B
Adapun arah vektor C akan mengikuti aturan putaran skrup, seperti tampak pada gambar berikut
Berikut adalah simulasi perkalian silang dua buah vektor
 












No comments:
Post a Comment