Mengukur / Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai besaran. Jadi pengukuran dilakukan untuk menjelaskan tentang suatu gejala secara kuantitatif & akurat. Misalnya , panjang meja = 4 mistar (jika mistar ditetapkan sebagai satuan ), dan panjang meja = 6 pensil (jika pensil ditetapkan sebagai satuan).
Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Misalnya : panjang ,suhu, waktu, massa, dsb. Warna benda, kejujuran, kesenian, kesetiaan & sebagainya tidak termasuk dalam besaran karena tidak dapat diukur dan dinyatakan dalam angka. Umumnya besaran memilki satuan, misalnya indeks bias cahaya & massa indeks relatif.
Mengenal Alat Ukur.
Hasil dari semua pengukuran dapat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya: suhu, tekanan & kecepatan angin. Hal ini dapat menyebabkan berikut:
- Hasil yang tidak sama dengan literatur atau tidak seperti yang diharapkan disebut dengan kesalahan sistematik.
- Alat ukur yang digunakan selalu menunjukan nilai lebih besar atau lebih kecil dari nilai yang sebenarnya disebut dengan kesalahan acak.
- Kesalahn baca yang terjadi karena tidak tepatnya mengarahkan pandangan mata ke obyek yang diamati disebut kesalahan paralaks.
Untuk menghindari kesalahan paralaks maka kedudukan mata pengamat haruslah tegak lurus pada tanda yang dibaca.
Ketelitian
pengukuran sangat diperlukan dalam mendesain sebuah alat.
Kekurangtelitian seringkali membuat alat tersebut tidak berfungsi secara
optimal, atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.
Coba
bayangkan sekrup yang akan dipakai memiliki diameter yang tidak sama
dengan pasangannya! Walaupun bedanya hanya 0,01 mm maka keduanya tidak
akan dapat dirangkai dengan baik.
Dan apabila sekrup tersebut merupakan salah satu komponen mesin sebuah mobil, apakah mobil tersebut dapat berfungsi normal ?
Jangka
sorong dan mikrometer sekrup adalah alat yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang sebuah benda secara sangat teliti (dalam ukuran mm).
No comments:
Post a Comment