Konsentrat
merupakan pakan penguat yang terdiri dari bahan pakan yang kaya
karbohidrat dan protein seperti dedak padi, jagung kuning dan
bungkil-bungkilan. Menurut Darmono (1993) bahwa Pakan
penguat atau konsentrat adalah pakan yang berasal dari biji-bijian dan
mengandung protein yang cukup tinggi dan mengandung serat kasar kurang
dari 18 %. Hartadi et al. (1997) menambahkan bahwa konsentrat
adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain
untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan
dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai suplemen (pelengkap)
atau makanan pelengkap. Pakan penguat atau konsentrat diberikan dengan
tujuan menambah nilai gizi pakan, menambah unsur pakan yang defisiensi
dan meningkatkan konsumsi pakan (Murtidjo, 1993).
Konsentrat
sumber protein dapat diperoleh dari hasil samping penggilingan berbagai
biji-bijian, bahan pakan sumber protein hewani, dan hijauan sumber
protein, sedangkan konsentrat sumber energi dapat diperoleh dari dedak
dan biji-bijian seperti jagung (Parakkasi, 1999). Bahan pakan penguat
ini meliputi bahan makanan yang berasal dari biji-bijian seperti jagung
giling, menir, bulgur, dedak, bekatul, bungkil kelapa, tetes dan
berbagai umbi. Fungsi pakan penguat ini adalah meningkatkan dan
memperkaya nilai gizi pada bahan pakan lain yang nilai gizinya rendah.
Sapi yang sedang tumbuh ataupun yang sedang dalam periode penggemukan
harus diberikan pakan penguat yang cukup, sedangkan sapi yang digemukkan
dengan sistem ”dry lot fattening” justru sebagian besar pakan berupa pakan berbutir atau penguat (Darmono, 1993).
Konsentrat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu konsentrat sumber protein dan konsentrat sumber energi.
Konsentrat dikatakan sebagai sumber energi apabila mempunyai kandungan
protein kasar kurang dari 20% dan serat kasar 18%, sedangkan konsentrat
dikatakan sebagai sumber protein karena mempunyai kandungan protein
lebih besar dari 20% (Tillman et al.,1991).
Konsentrat
sangat dibutuhkan oleh ternak ruminansia (sapi potong), karena
bahan-bahan tersebut mudah difermentasikan sehingga konsentrat akan
meningkatkan kadar propionat yang berguna dalam pembentukan daging dan
akan merangsang pertumbuhan mikrobia rumen sehingga mempercepat
kemampuan mencerna serat kasar. Penambahan konsentrat pada ternak
ruminansia memungkinkan ternak untuk mengkonsumsi pakan yang lebih baik
nutriennya dan lebih palatabel, selain itu kecenderungan mikroorganisme
dalam rumen dapat memanfaatkan pakan penguat terlebih dahulu sebagai
sumber energi dan selanjutnya dapat memanfaatkan pakan kasar yang ada. Konsentrat sangat mudah dicerna dan berperan sebagai sumber zat pakan utama seperti karbohidrat dan protein (Tillman et al.,
1991). Kualitas konsentrat perlu diperhatikan dalam menyusun pakan sapi
potong ditentukan oleh kandungan protein dan energinya (Siregar, 1995).
Selain komposisi kimia faktor penting dalam mengevaluasi konsentrat
terkandung dalam pakan sapi perah adalah palatabilitas, kualitas produk
dan biaya (Ensminger, 1983).
Pemberian
pakan konsentrat biasanya diberikan sebelum pakan kasar atau hijauan.
Hal ini dimaksudkan agar mikrobia rumen telah mendapat cukup energi
sehingga dapat berkembangbiak secara optimal dan selanjutnya mikrobia
tersebut diharapkan mampu mengkonversi pakan kasar yang berupa hijauan
menggunakan enzyme selulase dan kemudian diserap oleh tubuh ternak.
Pemberian hijauan dilakukan biasanya selang 2 jam setelah pemberian
konsentrat agar mikroba dalam rumen dapat berkembang biak terlebih
dahulu, sehingga dapat mencerna hijauan dengan baik. Imbangan pemberian
hijauan dan konsentrat dalam bahan kering supaya dapat dicapai koefisien
cerna pakan tertinggi adalah sebesar 60 : 40 (Sutardi, 1981).
No comments:
Post a Comment