Meski perubahan yang terjadi tidak sesignifikan di uterus dan cervix,
dinding vagina juga memperlihatkan perubahan-perubahan yang terjadi
secara berkala (periodik). Pada fase folikuler di dalam ovarium,
estrogen merangsang epitel vagina aktif bermitosis dan mensintesis
glikogen sehingga lapisan mukosa vagina menjadi lebih tebal menjelang
ovulasi dan lumen vagina banyak mengandung glikogen. Penebalan epitel
lapisan mukosa disertai dengan proses penandukan atau kornifikasi dan
kemudian mengelupas.
Dengan ditemukannya sel epitel menanduk pada preprat apus vagina, adalah
indikator terjadinya ovulasi. Menjelang ovulasi leukosit makin banyak
menerobos lapisan mukosa vagian kemudian ke lumen. Selama masa luteal
pada ovarian dengan pengaruh hormon progesterondapat menekan pertumbuhan
sel epitel vagina.
Siklus estrus merupakan sederetan aktivitas seksual dari awal hingga
akhir dan terus berulang. Panjang waktu siklus estrus pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) yaitu 4 sampai 5 hari. Siklus
ini dibedakan dalam 2 tingkatan yaitu fase folikuler dan fase luteal.
Fase folikuler adalah pembentukan folikel sampai masak sedangkan fase
luteal adalah setelah ovulasi sampai ulangan berikutnya dimulai. Siklus
estrus pada hewan berasal dari folokel graff ke korpus luteum. Siklus
estrus dapat dibedakan menjadi 4 fase, yaitu :
Fase proestrus
Ditandai dengan adanya sel-sel epitel normal. Terjadi pembentukan folikel sampai tumbuh maksimum. Pertumbuahan folikel ini menghasilkan estrogen sehingga dinding uterus menjadi lebih tebal dan halus serta lebih bergranula. Selain itu digetahkan cairan yang agak pekat yang dinamakan cairan milk uteria. Struktur histologis epitel vagina pada fase proestrus adalah sebagi berikut :
Ditandai dengan adanya sel-sel epitel normal. Terjadi pembentukan folikel sampai tumbuh maksimum. Pertumbuahan folikel ini menghasilkan estrogen sehingga dinding uterus menjadi lebih tebal dan halus serta lebih bergranula. Selain itu digetahkan cairan yang agak pekat yang dinamakan cairan milk uteria. Struktur histologis epitel vagina pada fase proestrus adalah sebagi berikut :
- Berlapis banyak (10-13)
- Stratum korneum kornifikasi aktif.
- Leukosit sedikit.
- Mitosis aktif.
Fase estrus
Fase ini ditandai dengan :
- Adanya sel-sel epitel menanduk.
- Produksi estrogen akan bertambah dan terjadi ovulasi sehingga dinding mukosa uterus akan menggembung dan mengandung sel-sel darah.
- Pada fase ini folikel matang dan terjadi ovulasi dan betina siap menerima sperma dari jantan. Sel-sel epitel menanduk merupakan indikator terjadinya ovulasi.
- Menjelang ovulasi leukosit makin banyak menerobos lapisan mukosa vagina kemudian ke lumen. Selama masa luteal pada ovarium dengan pengaruh hormon progesteron dapat menekan pertumbuhan sel epitel vagina.
Struktur histologis epitel vagina pada fase estrus sebagai berikut :
- Lapisan superficial berinti.
- Struktur korneum sedikit dan melepas leukosit di bawah epitel.
- Mitosis berkurang.
- Leukosit tidak ada.
Fase Diestrus
Pada fase diestrus ditandai dengan adanya sel epitel normal dan banyak leukosit. .
Fase anestrus
Fase anestrus merupakan fase istirahat jika tidak terjadi fertilisasi atau kehamilan. Ditandai dengan sel epitel normal atau sel epitel biasa dan sel epitel menanduk. Dimana lapisan epiteliumnya 4-7 dan terdapat leukosit pada lapisan luar.
No comments:
Post a Comment