Semua mahluk hidup memerlukan unsur inorganic atau mineral untuk
proses kehidupan yang normal. Semua jaringan ternak dan makanan/pakan
mengandung mineral dalam jumlah dan proporsi yang sangat beragam. Unsur
inorganic ini merupakan konstituen dari abu yang tersisa setelah
pembakaran dari bahan pakan.
Mineral yang esensial untuk ternak diklasifikasikan menjadi meineral
makro dan mikro. Klasifikasi tersebut berdasarkan pada konsentrasi
mineral di dalam tubuh ternak atau jumlah yang dibutuhkan ternak dalam
ransum ternak. Secara normal, konsentrasi mineral mikro dalam tubuh
ternak tidak lebih dari 50 mg/kg dan kebutuhan dalam ransum kurang dari
100 mg/kg. penyerapan mineral dalam bentuk ion terjadi melalui sirkulasi
darah. Penyerapan tersebut terjadi di usus halus dan bagian anterior
usus besar.
Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas ternak adalah
rendahnya kualitas dan kuantitas pakan yang menyebabkan produksi dan
kuantitas produk ternak yang rendah pula. Hal ini akibat dari defisiensi
nutrien yang dialami ternak seperti defisiensi karbohidrat, protein,
mineral, dan vitamin. Suplementasi merupakan salah satu solusi untuk
menunjang produktivitas ternak di Indonesia. Suplementasi mampu
mengatasi masalah defisiensi, juga akan meningkatkan kapasitas
pencernaan dari ternak, karena adanya perbaikan metabolisme dan
kemampuan mikroba rumen dalam saluran pencernaan. Suplemen yang
diberikan harus baik dalam kuantitas dan kualitas, mempunyai nilai
biologis yang baik dan mencukupi kebutuhan ternak, bersifat alami
sebagai pakan ternak, mudah diproduksi dan harganya murah.