MOHON MAAF BLOG SEDANG DALAM PENYETELAN TEMPLATE AGAR KAMI BISA LEBIH PROFESIONAL LAGI DALAM MEMBERIKAN INFO YANG ANDA BUTUHKAN, MOHON BERSABAR INI TIDAK BERLANGSUNG LAMA,TERIMA KASIH ATAS PENGERTIANNYA...
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Pengambilan dan Pengiriman Spesimen


Untuk keefektifan pemeriksaan laboratorium, penting dilakukan:
►Pemilihan,
►Pengambilan dan
►Penanganan spesimen yang tepat untuk diagnosis mikrobiologis.
Penanganan spesimen yang kurang tepat mempengaruhi proses
penanganan pasien.
  • Perawatan dan kesembuhan pasien.
  • Mempengaruhi pengambilan keputusan terapi.
  • Mempengaruhi kontrol infeksi pada RS, lama pasien tinggal untuk perawatan, dan secara keseluruhan mempengaruhi beaya RS.
  • Terutama mempengaruhi beaya lab yg harus diulang
  • Mempengaruhi efisiensi RS.
Cara pengambilan spesimen harus tepat penting untuk mendiagnosa infeksi. Spesimen harus dari tempat yang banyak mengandung kuman pada / waktu stadium tertentu penyakit.
Tempat terjadinya infeksi atau kontaminasi pada manusia:
  • Bladder -> organisme urethral dan organisme lain dari perineum dapat mengkontaminasi spesimen urine
  • Endometrium -> flora vaginal komensal
  • Fistula -> organisme dari sal. gastrointestinal
Beberapa tempat pengambilan sampel untuk infeksi bakteri setempat:
1. Selulitis kulit :  Usap (swab)
2. Abses otak : Pus ►bahan harus diperoleh dengan pembedahan dan diangkut dalam keadaan yang anaerobik ketat.
3. Faringitis :  Usap
4. Pneumonia : Sputum ►bahan diperoleh melalui bronkoskopi atau aspirat transtrakea, sputum yang diekspektorasi tidak memuaskan untuk anaerob.
5. Demam enterik, tifoid :  Darah, urin, tinja
6. Enteritis, enterokolitis, diare bakterial, gastroenteritis : tinja
7. Infeksi tractus urinarius : urin
8. Osteomielitis : Pus atau bahan dari tulang yang didapat melalui aspirasi atau pembedahan.
Transportasi atau pengiriman spesimen harus diperhatikan.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:
1. Spesimen harus segera dikirim ke laboratorium, tidak lebih dari 2 jam. 2. Spesimen jumlah kecil harus segera dikirim ± 15-30 mnt.
3. Jangan menyimpan spesimen untuk kultur bakteri > 24 jam. Virus à tetap stabil 3-4 hari (4o C)
4. Transportasi spesimen klinis harus optimal, terutama spesimen kultur anaerobik.
5. Organisme yang sensitif terhadap kondisi lingkungan seperti Shigella spp. (harus segera diproses), Neisseria gonorrhoeae, N. meningitidis, dan Haemophilus influenzae (sangat sensitif terhadap suhu dingin).
6. Bahan-bahan atau alat-alat untuk transportasi harus diberi label yang sesuai, ditutup rapat dan dijaga selama pemindahan.

No comments:

Post a Comment