Disakarida
Disakarida merupakan gabungan dua unit monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Ikatan ini disebut ikatan glikosida yang dibentuk jika gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon anomer pada gula yang kedua. Disakarida yang banyak ditemukan di alam yaitu laktosa, sukrosa, dan maltosa.
Disakarida merupakan gabungan dua unit monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Ikatan ini disebut ikatan glikosida yang dibentuk jika gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon anomer pada gula yang kedua. Disakarida yang banyak ditemukan di alam yaitu laktosa, sukrosa, dan maltosa.
a. LaktosaLaktosa
sering juga disebut gula susu karena hanya terdapat dalam susu. Bila
dihidrolisis, laktosa akan menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa.
Laktosa memiliki satu atom karbon hemiasetal dan mempunyai gugus
karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa sehingga laktosa
termasuk disakarida pereduksi.
b. SukrosaSukrosa
atau gula tebu merupakan disakarida yang paling manis yang terdiri dari
glukosa dan fruktosa. Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi karena
sukrosa tidak mempunyai atom karbon hemiasetal dan hemiaketal. Sukrosa
tidak memilliki atom karbon monomer bebas karena karbon anomer glukosa
dan fruktosa berikatan satu dengan yang lain. Sukrosa juga mudah
dihidrolisis menjadi D-glukosa dan D-fruktosa. Sumber-sumber sukrosa
yang terdapat di alam antara lain: tebu (100% mengandung sukrosa), bit,
gula nira (50%), dan jelly.
c. MaltosaMaltosa
merupakan disakarida yang paling sederhana. Maltosa terdiri dari dua
residu D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Sebuah molekul
glukosa dihubungkan melalui atom karbonnya yang pertama dengan gugus
hidroksil atom karbon keempat pada molekul glukosa yang lainnya. Kedua
residu glukosa tersebut berada dalam bentuk piranosa. Maltosa memilliki
gugus karbonil yang berpotensi bebas yang dapat dioksidasi, sehingga
maltosa mempunyai sifat gula pereduksi. Di dalam tubuh, maltosa didapat
dari hasil pemecahan amilum yang lebih mudah dicerna. Maltosa banyak
terdapat kecambah, susu dan pada serealia, misalnya beras.
sumber :
Almatsier, S. (2005). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Aryulina, D., dkk. (2004). Biologi SMA untuk kelas XI. Jakara: Erlangga
Girindra, A. (1993). Biokimia 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lehninger. (). Dasar-dasar biokimia jilid 1 [Principles of Biochemistry]. Jakarta: Erlangga. (Original work published: Worh Publisher).
Nursanyo, H., dkk. (1992). Ilmu Gizi :zat gizi utama. Jakarta: Golden terayon Press.
No comments:
Post a Comment