MOHON MAAF BLOG SEDANG DALAM PENYETELAN TEMPLATE AGAR KAMI BISA LEBIH PROFESIONAL LAGI DALAM MEMBERIKAN INFO YANG ANDA BUTUHKAN, MOHON BERSABAR INI TIDAK BERLANGSUNG LAMA,TERIMA KASIH ATAS PENGERTIANNYA...
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Rendahnya Daya Tetas telur

Daya tetas telur rendah merupakan menurunnya produktifitas ayam yang dipengaruhi  oleh berbagai faktor dalam menetaskan telurnya untuk mendapatkan bibit baru, sehingga bibit dapat berhenti dan tidak berkembang, secara tidak langsung dapat mengurangi  kebutuhan daging maupun telur. Adapun faktor-faktoryang menyebabkan daya tetas telur rendah adalah:
      a.Pakan
Pakan merupakan faktor penting yang harus dipenuhi agar produktivitas normal dan untuk bertelur memerlukan nutrisi yang cukup dan seimbang sehingga bisa tercapai poduksi telur yang baik dan proses penetasanpun akan semakin mudah dan subur (Rizal,2003).
Kebutuhan nutrisi untuk ayam petelur adalah Protein Kasar 18 g/hari, Energi Metabolis 2900kkal/kg, serat kasar kurang dari 7 g/hari, lemak kasar kurang dari 7 g/hari


b.Temperatur/suhu udara
Suhu merupakan keadaan besar kecilnya cuaca suatu daerah/area yang dapat mempengaruhi penetasan. (Christensen,2001). Suhu udara dalam mesin tetas pada ayam 38-39 0C dan pada itik 39-40 0C, puyuh 37-38 0C.


c. Kelembapan

Kelembapan merupakan suatu lebihnya zat cair yang terkandung dalam incubator. Ketika kelembapan kurang, maka terjadi penguapan air dari telur dan berakibat telur tidak bisa menetas. Kelembaban relatif (relatif humidity) pada mesin tetas berkisar 65-85 %.

d. Kondisi telur
Telur kotor, retak dan  lama penyimpanan merupakan faktor  daya tetas telur.
e.Genetika
Faktor keturununan merupakan salah satu faktor yang penting dan mendasar, sebab tidak ada keterkaitan dengan lingkungan sekitar melainkan dengan DNA (deoxyribonucleic acid) sang tetuanya, Apabila gen bagus maka keturunannya akan bagus dan apabila gennya jelek maka keturunannya akan jelek (jasmine, 1996.

f. Kematian embrio dini
Kematian embrio dini atau keematian embrio premature terjadi ketika embrio masih kecil belum siap untuk menetas tapi sudah mengalami kematian, ini disebabkan oleh berbagai faktor dan salah satunya adalah abrasi kromosom pada telur (salay&hidaz,1989)

Penanggulangan:
1.   Memberikan pakan yang seimbamg  sesuai dengan kebutuhan gizi ternak.
2.   Pengaturan suhu dan kelembapan yang tepat
3.   Mengatur tempat bertelur ayam/itik, agar telur tetap bersih, misalnya ditambah sekam. Ketika siap untuk  masuk mesin tetas,    bersihkan dangan alkohol 70% dipermukaan telur.
4.    Gunakan bibit yang berkualitas

No comments:

Post a Comment