MOHON MAAF BLOG SEDANG DALAM PENYETELAN TEMPLATE AGAR KAMI BISA LEBIH PROFESIONAL LAGI DALAM MEMBERIKAN INFO YANG ANDA BUTUHKAN, MOHON BERSABAR INI TIDAK BERLANGSUNG LAMA,TERIMA KASIH ATAS PENGERTIANNYA...
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Pengukuran Tekanan Darah

Dalam kedokteran, baik kedokteran umum maupun kedokteran gigi pemeriksaan denyut nadi dan pengukuran tekanan darah merupakan hal yang sangat penting karena digunakan untuk indikator dalam menilai sistem kardiovaskuler.
Pemeriksaan denyut nadi sangat mudah dilakukan dengan cara palpasi, kita dapat melakukan sendiri. Di samping itu dengan perkembangan teknologi saat ini dapat menggunakan alat elektronik yang canggih.
Dalam pengukura tekanan darah terdapat beberapa metode yang bias digunakan, diantaranya:
Metode langsung:
Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dihubungkan dengan manometer. Metoda ini merupakan cara yang sangat tepat untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang lengkap dan ketrampilan khusus. Berikut beberapa contoh penggunaan metode ini dalam pengukuran tekanan darah: Catheter, Fluid Resistance, Gauge Pressure, Tube Resistance

Metode Tak Langsung:
Pada metoda ini pengukuran tidak memasukkan jarum ke dalam tubuh manusia, akan tetapi hanya menggunakan tanda-tanda yang terdapat pada tubuh manusia. Berikut merupakan contoh penggunaan dari metoda tak langsung ini: Metode Palpasi(Riva-Rocchi Method), Korotkoff Method, Oscillometri, Tonometri, dll
Pengukuran Aliran Darah
Tujuan dari pengukuran laju aliran dan volume darah ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui konsentrasi O2 dan nutrisi lain yang terkandung dalam sel. Pendekatan lainnya dapat dengan menggunakan metode pengukuran tekanan darah yang berkaitan dengan laju aliran darah. Jika kemudian pendekatan ini masih sulit dilakukan, maka pilihan lainnya adalah kembali menggunakan ECG yang mempunyai korelasi dengan tekanan darah.
Ada metode yang mudah untuk mengukur kecepatan aliran darah, yaitu dengan menggunakan flowmeter atau orifice, tetapi kendalanya adalah dengan menggunakan metode ini kita perlu melakukan pemotongan pembuluh darah yang beresiko dapat menyebabkan pembekuan darah.
Metode Indikator dillution dengan infus secara kontinu
Metode ini mengukur rata-rata kecepatan aliran darah dari sejumlah detak jantung/ siklus jantung. mengukur cardiac output dengan menggunakan metode Fick, yaitu membagi asupan oksigen oleh perbedaan kandungan oksigen darah aorta dan darah vena.
Metode Indikator dillution dengan injeksi secara cepat
Yaitu mengukur kecepatan aliran darah instan, dan bukan kecepatan aliran rata-rata. metode ini lebih cepat dan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan menggunkan metode Fick. Dibagi menjadi beberapa metode, diantaranya: Metode Dye Dillution, Metode Thermodillution.
Elektromagnetik Flowmeter
Elektromagnetik merupakan alat untuk mengukur aliran darah. Ada beberapa jenis Blood Flowmeter, tetapi yang paling banyak digunakan disini ialah dari jenis elektromagnetik. Prinsip dasar dari tipe elektromagnetik ini didasari pada Hukum Faraday yang menyatakan bahwa dalam suatu kawat penghantar yang berada pada medan magnet maka pada kawat penghantar tersebut akan terinduksi ggl.

No comments:

Post a Comment