MOHON MAAF BLOG SEDANG DALAM PENYETELAN TEMPLATE AGAR KAMI BISA LEBIH PROFESIONAL LAGI DALAM MEMBERIKAN INFO YANG ANDA BUTUHKAN, MOHON BERSABAR INI TIDAK BERLANGSUNG LAMA,TERIMA KASIH ATAS PENGERTIANNYA...
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Salmonella

Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk tongkat yang menyebabkan tifoid, paratifod, dan penyakit foodborne.[1] Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida.[2] Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi.



Bagaimana kuman Salmonella menyebar pada manusia ?

Hasil studi terbaru yang ditemukan oleh tim peneliti National Institutes of Health, Amerika Serikat , dapat menjelaskan bagaimana Salmonella menyebar secara efisien pada manusia. Tim peneliti ini menemukan adanya reservoir dimana kuman ini melakukan replikasi secara cepat di dalam sel-sel epitel , yang kemudian menginfeksi sel-sel lain . Kuman didorong dari lapisan epitelial oleh suatu mekanisme yang membebaskan kuman salmonella agar mampu menginfeksi sel lain atau berkembang biak dalam usus.
Diperkirakan infeksi Salmonella terjadi pada sekitar 40.000 subyek setiap tahunnya di Amerika Serikat. Meskipun demikian , jumlah sebenarnya cenderung lebih tinggi karena banyak kasus infeksi ringan dan terdiagnosis serta tidak dilaporkan.
Banyak subyek yang mengalami infeksi ini melalui suatu proses yang tidak dapat dijelaskan dan menjadi sakit termasuk timbulnya respon inflamasi berlebihan. Studi ini memberikan pandangan baru mengenai penyebab terjadinya proses penyakit inflamatif ini.
Meskipun siklus kuman Salmonella pada manusia telah diketahui , tetapi para ahli masih belum memahami bagaimana kuman dapat meloloskan diri dari saluran cerna dan menyebarkan infeksi. Meskipun demikian , kuman ini telah belajar bagaimana dapat hidup di dalam sel epitel dan memanfaatkan sel tersebut. Salmonella melindungi dirinya dalam sel-sel epitel dengan suatu kompartemen dilapisi membran yang disebut dengan vakuol.
Mikroskop khusus dengan resolusi tinggi khusus digunakan untuk melihat sel-sel epitel usus manusia yang ditumbuhkan dalam laboratorium dan tikus yang di infeksi dengan Salmonella . Tim peneliti NIAID yang dipimpin oleh Profesor Olivia Steele-Mortimer bekerja sama dengan Profesor Bruce Vallance dari University of British Columbia, Vancouver , menemukan bahwa populasi kedua Salmonella yang tidak terkurung dalam vakuol, tetapi bebas bergerak dalam sel-sel epitel .Salmonella yang berasal dalam reservoir ini berbeda dengan Salmonella dalam vakuol. Kuman ini memperbanyak dirinya dengan cepat , mempunyai ekor panjang yang disebut flagella yang digunakan untuk bergerak serta mempunyai suatu kompleks jarum yang digunakan untuk menusuk sel dan menyuntikkan proteinnya . Dengan alat ini populasi Salmonella ini secara genetik diprogram untuk menginvasi sel-sel baru.
Para peneliti mengamati mengamati bahwa sel-sel epitel yang mengandung Salmonella dengan kemampuan replikasi tinggi ndan invasif tersebut didorong ke luar jaringan usus masuk ke dalam rongga usus , sehingga kuman ini bebas . Mekanisme yang digunakan oleh sel-sel yang terinfeksi untuk keluar masuk ke dalam rongga tubuh menyerupai mekanisme alamiah pada manusia dalam membuang sel-sel epitel mati di usus usus . Para peneliti menduga bahwa kuman Salmonella ini telah membajak mekanisme ini untuk memudahkan mereka terlepas ke luar.
Meskipun demikian , sistem imun manusia sebenarnya juga mengetahui adanya keadaan yang tidak normal ini , dan memicu respon berupa perlepasan interleukin-18 . Zat ini merupakan protein kecil yang memicu proses inflamasi. Interleukin-18 juga menonjol pada inflamasi usus kronik yang berhubungan dengan kelainan otoimun seperti IBD ( inflammatory bowel disease). Terjadinya pelepasan interleukin-18 tersebut dapat menjelaskan timbulnya inflamasi intestinal akut yang disebabkan infeksi Salmonella.
Peneliti berharap bahwa hasil hasil studi ini dapat membantu pengembangan pengobatan untuk mencegah penyebaran infeksi . Mereka kini sedang memfokuskan diri pada populasi khusus Salmonella yang berhasil lepas dari kompartemen yang tertutup membran sehingga dapat berkembang biak dan berenang bebas di dalam sel.
Setiap hari, kita pasti mengkonsumsi makanan yang membuat tubuh bugar dan sehat, seperti makanan karbohidrat, protein dan sayur mayur. Makanan ini sangatlah penting untuk kondisi tubuh yang kuat. Tidak hanya makanan, kebanyakan dari kita juga pasti mempunyai hewan peliharaan dan hewan kesayangan seperti anjing, kucing, kura-kura, cicak atau pun ular, yang menurut kita sangatlah penting dalam hidup kita. Akan tetapi, kita tidak pernah mengetahui bahwa makanan atau minuman yang kita konsumsi telah terkontaminasi oleh bakteri Salmonellosis. Tidak hanya itu, kita juga tidak mengetahui kalau hewan pelirahaan kita sebenarnya membawa bakteri Salmonellosis ini, yang amat sangat membahayakan untuk manusia.
salmonellaBakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan kecepatan luar biasa, dan bisa memperburuk dalam waktu yang sangat cepat. Infeksi Salmonella, disebabkan oleh bakteri Salmonellosis, bisa menyebabkan dehidrasi ekstrim dan juga kematian. Salmonellosis disebarkan kepada orang-orang dengan memakan bakteri Salmonella yang mengkontaminasi dan mencemari makanan. Salmonella ada diseluruh dunia dan dapat mencemari hampir segala tipe makanan. Namun sumber dari penyakit baru-baru ini melibatkan makanan-makanan seperti telur-telur mentah, daging mentah, sayur-sayur segar, sereal, dan air yang tercemar.
Pencemaran dan penyebaran infeksi dan bakteri Salmonella ini dapat datang dari feces hewan atau manusia yang berhubungan dengan makanan selama pemrosesannya atau panen. Dari hasil yang tersedia dari U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau FDA, sumber-sumber langsung yang berpotensi dari Salmonella adalah hewan-hewan peliharaan seperti kura-kura, anjing-anjing, kucing-kucing, kebanyakan hewan-hewan ternak, dan manusia-manusia yang terinfeksi. Menurut penelitian-penelitian di seluruh dunia, para ahli menyarankan sumber-sumber makanan, air, atau sumber-sumber lain dari pencemaran mengandung jumlah-jumlah yang besar dari bakteri-bakteri. Meskipun asam lambung manusia dapat mengurangi, menguras sedikit dan membunuh infeksi Salmonella, masih ada beberapa bakteri-bakteri dapat lolos ke dalam usus besar maupun usus kecil, dan kemudian melekat dan menembus sel-sel dalam tubuh manusia.
Racun-racun yang dihasilkan oleh bakteri dapat merusak dan membunuh sel-sel yang melapisi usus-usus, yang berakibat pada kehilangan cairan usus (diare). Beberapa Salmonella dapat selamat dalam sel-sel dari sistem imun dan dapat mencapai aliran darah, menyebabkan infeksi darah (bacteremia). Tidak hanya itu, ketika infeksi Salmonella sudah memasuki dan mencapai aliran darah, akan mengakibatkan panas dalam, muntaber dan sakit perut yang ekstrim. Biasanya, yang terinfeksi oleh infeksi Salmonella adalah masa bayi-bayi, masa kanak-kanak, masa tua dan orang yang mempunyai system imun yang sangatlah lemah. Sistem imun adalah sistem, termasuk thymus dan bone marrow and lymphoid tisu, yang menjaga dan melindungi tubuh manusia dari infeksi dan bakteri yang asing dengan memproduksi respon imun yang kuat. Akan tetapi, orang yang mempunyai system imun yang sangat lemah, tidak kuat untuk menahan infeksi ataupun bakteri memasuki tubuhnya. Bayi dan kanak-kanak adalah tahapan pertumbuhan paling awal, dan sejak masa itulah sistem imun seorang bayi masih terlalu muda dan belum terlalu kuat untuk melawan infeksi dan bakteri berbahaya, seperti infeksi Salmonella. Sedangkan orang yang sudah cukup tua sudah mencapai tahapan pertumbuhan paling terakhir, dan sejak masa itulah sistem imun seorang yang tua sudah terlalu lemah dan tidak kuat untuk menahan bakteri Salmonella yang amat sangat berbahaya bagi manusia itu.
Tidak semua bakteri atau infeksi saling menular. Bakteri saling menular dengan 3 cara yaitu secara bersentuhan, secara berterbangan di udara, dan secara makanan ataupun minuman yang kita konsumsi setiap hari. Bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan semua cara tersebut dengan kecepatan yang luar biasa. Dari hasil penelitian, para ahli menyatakan bahwa bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang mudah dihilangkan tetapi ketika tubuh kita diberi antibiotik, bakteri Salmonellosis tersebut bisa tambah aktif dan membuat proses penularan lebih cepat dibandingkan biasanya. Efek-efek dari serangan bakteri Salmonellosis ini juga sangat berbahaya jika tidak diobati atau dirawat karena bisa menghancurkan sistem imun dengan fatal. Bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan cara bersentuhan. Contohnya adalah hewan peliharaan kita atau hewan reptil seperti ular dan cicak. Ketika kita menyentuh hewan yang membawa bakteri tersebut, bakterinya akan menyangkut dan menempel di rambut kulit dan lama kelamaan, bisa masuk ke dalam tubuh kita. Bakteri Salmonellosis ini juga menular dengan sangat cepat lewat udara. Ketika tubuh kita terinfeksi oleh Infeksi Salmonella, kita akan mengalami flu yang berat. Dengan flu tersebut, udara yang mengelilingi kita akan terkontaminasi oleh bakteri-bakteri Salmonellosis, yang bisa mengakibatkan penularan yang cepat. Tidak hanya lewat udara dan penyentuhan, bakteri Salmonellosis ini saling menular dengan cara makanan atau minuman. Kalau makanan dan minuman kita terkontaminasi oleh bakteri ini, kita akan mendapat Infeksi Salmonella dengan cara memakan atau meminumnya.

No comments:

Post a Comment