Hay adalah tanaman hijauan pakan ternak, berupa rumput- rumputan/
leguminosa yang disimpan dalam bentuk kering berkadar air 20-30%.
Pembuatan hay bertujuan untuk menyeragamkan waktu panen agar tidak
mengganggu pertumbuhan pada periode berikutnya, sebab tanaman yang
seragam akan memilik daya cerna yang lebih tinggi. Tujuan khusus
pembuatan Hay adalah agar tanaman hijauan (pada waktu panen yang
berlebihan) dapat disimpan untuk jangka waktu tertentu sehingga dapat
mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau.
Ada 2 metode pembuatan hay yang dapat diterapkan yaitu:
1) Metode Hamparan
Merupakan metode sederhana, dilakukan dengan cara meghamparkan hijauan yang sudah dipotong di lapangan terbuka di bawah sinar matahari. Setiap hari hamparan di balik-balik hingga kering. Hay yang dibuat dengan cara ini biasanya memiliki kadar air: 20 - 30% (tanda: warna kecoklat-coklatan).
1) Metode Hamparan
Merupakan metode sederhana, dilakukan dengan cara meghamparkan hijauan yang sudah dipotong di lapangan terbuka di bawah sinar matahari. Setiap hari hamparan di balik-balik hingga kering. Hay yang dibuat dengan cara ini biasanya memiliki kadar air: 20 - 30% (tanda: warna kecoklat-coklatan).
2) Metode Pod
Dilakukan dengan menggunakan semacam rak sebagai tempat menyimpan hijauan yang telah dijemur selama 1 - 3 hari (kadar air: 50%). Hijauan yang akan diolah harus dipanen saat menjelang berbunga (berkadar protein tinggi, serat kasar dan kandungan air optimal), sehingga hay yang diperoleh tidak berjamur (tidak berwarna “gosong”) yang akan menyebabkan turunnya palatabilitas dan kualitas.
Pembuatan hay merupakan pengeringan atau tindakan yang dikerjakan untuk mengurangi kadar air sampai sekitar 20% agar hijauan ransum tahan lama disimpan. Biasanya dilakukan pada rumput atau tanaman biji-bijian. Hay adalah hijauan yang sengaja dikeringkan dengan tujuan agar dapat disimpan lama sebagai cadangan ransum pada saat musim paceklik. Kerusakan – kerusakan pada hay selama proses pengeringan, karena :
1.Terjadi respirasi pada tanaman yang baru dipanen / diproses
hujan sehingga kadar air tinggi menyebabkan nutrient larut dan atau ditumbuhi jamur. Pembuatan hay pada musim hujan penurunan kualitas 36%, pada musim kemarau 10%.
2.Pada proses pengeringan terjadi perubahan zat-zat makanan seperti vitamin c dan karoten menjadi terurai, namun kandungan vitamin D bertambah.
3.kerontokan dan hancurnya material hay karena pengeringan.
Pengaruh lain yang menentukan kualitas hay :
1.Waktu defoliasi sebaiknya tepat pada saat menjelang berbunga
2.Varietas rumput atau hijauan
3.jarak tanam lebih dekat batang dan daun lebih halus dan banyak
4.tanah dan pemupukan
5.cara penyimpanan bebas air, api dan jamur
Pengeringan dengan sinar matahari merupakan cara yang paling mudah dan murah. Prinsip yang harus diperhatikan adalah diusahakan hijauan lekas kering dengan sinar matahari. Caranya adalah sebagai berikut :
1.menghamparkan hijauan setipis mungkin di lantai dibolak-balik
2.menjemur diatas para-para, udara dari 2 sisi (atas bawah)
3.menjemur pada tempat khusus dengan rongga-rongga udara tertentu, sehingga memperbesar dan mempercepat penguapan.
No comments:
Post a Comment