MOHON MAAF BLOG SEDANG DALAM PENYETELAN TEMPLATE AGAR KAMI BISA LEBIH PROFESIONAL LAGI DALAM MEMBERIKAN INFO YANG ANDA BUTUHKAN, MOHON BERSABAR INI TIDAK BERLANGSUNG LAMA,TERIMA KASIH ATAS PENGERTIANNYA...
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Pakan Ikan Buatan.

Pakan buatan adalah pakan yang sengaja dibuat dari beberapa jenis bahan baku dengan formulasi gizi tertentu. Pakan buatan yang berkualitas baik harus memenuhi kriteria-kriteria seperti:
1. Kandungan gizi pakan terutama protein harus sesuai dengan kebutuhan ikan
2. Diameter pakan harus lebih kecil dari ukuran bukaan mulut ikan
3. Pakan mudah dicerna
4. Kandungan nutrisi pakan mudah diserap tubuh
5. Memiliki rasa yang disukai ikan
6. Kandungan abunya rendah
7. Tingkat efektivitasnya tinggi
Bentuk pakan buatan ditentukan oleh kebiasaan makan ikan., seperti:
1. Larutan
Digunakan sebagai pakan burayak ikan (berumur 2 - 30 hari). Larutan ada 2 macam, yaitu: (1) Emulsi, bahan yang terlarut menyatu dengan air pelarutnya; (2) Suspensi, bahan yang terlarut tidak menyatu dengan air pelarutnya.
2. Tepung halus
Digunakan sebagai pakan benih (berumur 20-40 hari). Tepung halus diperoleh dari remah yang dihancurkan.
3. Tepung kasar
Digunakan sebagai pakan benih gelondongan (berumur 40-80 hari). Tepung kasar juga diperoleh dari remah yang dihancurkan.

4. Remah
Digunakan sebagai pakan gelondongan besar/ikan tanggung (berumur 80-120 hari). Remah berasal dari pellet yang dihancurkan menjadi butiran kasar.
5. Pellet
Digunakan sebagai pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram dan berumur > 120 hari.
6. Waver
Berasal dari emulsi yang dihamparkan di atas alas aluminium atau seng dan dkeringkan, kemudian diremas-remas.

Manfaat

Pakan buatan dapat melengkapi keberadaan pakan alami, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas.
B. ALAT-ALAT PEMBUATAN PAKAN IKAN
Jenis alat yang digunakan untuk membuat pakan ikan terdiri dari ;
1. Alat penepung (grinder)
2. Alat pencampur (mixer)
3. Alat pengukus
4. Alat pencetak (pelleting)
5. Alat pengering (dryer)
6. Alat pengepak (packing)
1. Alat Penepung
Alat penepung (Gambar 1) mempunyai kapasitas bermacam-macam, pada umumnya diukur berdasarkan jumlah tepung yang dihasilkan setiap satuan waktu. Demikian pula kelembutan tepung yang dihasilkan sangat tergantung pada jenis alatnya. Ada dua jenis alat penepung antara lain:
1. Disk mill (Gambar 2)
2. Hammer mill (Gambar 3)
Disk mill bekerja dengan cara berputarnya suatu pasangan piringan logam baja yang satu berputar sedangkan yang lain sebagai landasan. Bahan baku yang akan ditepung berada pada dua kepingan logam tersebut. Hammer mill berkerja berdasarkan prinsip palu dengan cara memukul suatu bahan baku yang akan ditepung.
Penepungan bahan baku ini bertujuan untuk memudahkan berbagai bahan baku bercampur secara homogen pada alat pencampur dan untuk membantu pencernaan ikan.
2. Alat Pencampur
Alat pencampur bahan baku mempunyai ukuran yang bergantung pada kapasitas alat. Adapun jenis alat yang digunakan antara lain;
1. Pencampur horizontal (Gambar 4)
2. Pencampur vertical (Gambar 5)





3. Alat Pengukus
Alat pengukus adonan dari campuran bahan-bahan baku dapat dibuat dari berbagai macam bahan. Untuk skala kecil dapat digunakan dandang pengukus atau wadah tertentu dengan ukuran sesuai banyaknya bahan. Pengukusan bahan bertujuan selain untuk mengikat antara bahan (kompak) juga membunuh mikroba penyebab pembusukan bahan tersebut.
4. Alat Pencetak
Alat pencetak pakan (Gambar 6) dibuat berdasarkan kapasitas produksi yang diinginkan. Untuk skala kecil dapat digunakan alat pencacah daging, , sedangkan skala produksi digunakan alat pelleting automatis, yaitu panjang dan diameter pellet dapat diatur sesuai kebutuhan.








5. Alat Pengering
Alat pengering (Gambar 7) dibuat secara sederhana atau lebih rumit. Untuk skala kecil dengan cara menjemur pellet hasil cetakan dibawah sinar matahari. Sedangkan untuk skala produksi harus dibuat alat pengering khusus agar kapasitas produksi dapar diatur.









C. BAHAN BAKU PAKAn
Kualitas pakan buatan ditentukan antara lain oleh kualitas bahan baku yang ada. Hal ini disebabkan selain nilai gizi yang dikandung bahan baku harus sesuai dengan kebutuhan ikan, juga pakan buatan ini disukai ikan baik rasa, aroma dan lain sebagainya yang dapat merangsang ikan untuk memakan pakan buatan ini.
1. Jenis- Jenis Bahan Baku
Bahan baku pakan ikan pada umumnya dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu:
· Bahan Nabati antara lain terdiri dari ;
a.
Tepung kedelai
f.
Dedak halus
b.
Tepung jagung
g.
Tepung daun lamtoro
c.
Tepung terigu
h.
Tepung daun singkong
d.
Tepung tapioka
i.
Tepung kacang tanah
e.
Tepung sagu
j.
Bungkil kelapa sawit
· Bahan Hewani antara lain terdiri dari;
a.
Tepung ikan
e.
Tepung benawa/kepiting
b.
Silase ikan
f.
Tepung darah
c.
Tepung udang
g.
Tepung tulang
d.
Tepung cumi-cumi
h.
Tepung hati
· Bahan tambahan antara lain terdiri dari :
a. Vitamin
b. Mineral
c. Anti oksidan
Bahan: fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikulin (1,2dihydro-6-etoksi-2,2,4 trimethyquinoline), BHT (butylated
hydroxytoluena),
dan BHA (butylated hydroxyanisole).
d. Antibiotik
e. Garam Dapur (NaCl)
Berfungsi sebagai bahan pelezat (gurih), mencegah terjadinya proses pencucian zat-zat lain yang terdapat dalam ramuan
makanan ikan.
f. Bahan Perekat
Contoh bahan perekat: agar-agar, gelatin, tepung terigu, tepung sagu, dll, yang paling baik adalah tepung kanji dan tapioka.
g. Ragi
Ragi adalah sejenis cendawan yang dapat merubah karbohidrat menjadi alkohol dan CO2. Macam ragi: ragi tape, ragi roti, dan bir.
2. Komposisi Kandungan Nutrisi Bahan Baku Pakan Ikan
Kandungan Nutrisi Bahan Baku Nabati
NO
JENIS BAHAN BAKU
PROTEIN
%
KARBOHIDRAT
%
LEMAK
%
1.
Dedak padi
11,35
28,62
12,15
2.
Dedak gandum
11,99
64,78
1,48
3.
Cantel
13,00
47,85
2,05
NO
JENIS BAHAN BAKU
PROTEIN
%
KARBOHIDRAT
%
LEMAK
%
4.
Tepung terigu
8,90
77,30
1,30
5.
Tepung kedelai
39,6
29,50
14,30
6.
Tahu
7,80
1,60
4,60
7.
Ampas tahu
25,55
26,92
5,54
8.
Bungkil kacang tanah
47,90
25,00
10,90
9.
Bungkil kelapa
17,09
23,77
9,44
10.
Biji kapok randu
27,40
18,60
5,60
11.
Biji kapas
19,40
-
19,50
12.
Tepung daun turi
27,54
21,30
4,73
13.
Tepung daun lamtoro
36,82
16,08
5,40
14.
Tepung daun singkong
34,21
14,69
4,60
15.
Isi perut besar hewan memamah biak
8,39
33,51
5,54
· Kandungan Nutrisi Bahan Baku Hewani
NO
JENIS BAHAN BAKU
PROTEIN
%
KARBOHIDRAT
%
LEMAK
%
1
Tepung ikan
62,65
5,81
15,38
2
Tepung rebon
59,40
3,20
3,60
3
Benawa/kepiting
23,38
0,06
25,33
NO
JENIS BAHAN BAKU
PROTEIN
%
KARBOHIDRAT
%
LEMAK
%
4
Tepung kepala udang
53,74
0
6,65
5
Tepung anak ayam
61,56
-
27,30
6
Tepung kepompong ulat sutera
46,74
-
29,75
7
Ampas minyak hati ikan
25,88
-
56,75
8.
Tepung darah
71,45
13,32
0,42
9
Silase ikan
18,20
-
1,20
10
Tepung tulang
25,54
-
3,80
11
Tepung bekicot
54,29
30,45
4,18
12
Tepung cacing tanah
72,00
-
-
13
Tepung artemia
42,00
-
-
14
Telur ayam/itik
12,80
0,70
11,50
15
Susu
35,60
52,00
1,00

D. FORMULASI DAN ALUR PEMBUATAN PAKAN IKAN
1. Formulasi Pakan Ikan
Pakan ikan harus mengandung komposisi gizi yang sesuai dengan kebutuhan ikan, agar ikan dapat tumbuh secara optimal. Untuk memenuhi komposisi gizi yang tepat dibuat suatu formulasi pakan yang sesuai dengan sifat dan ukuran ikan. Untuk membuat formulasi pakan ini harus diperhatikan adalah kriteria jenis bahan baku yang akan digunakan.
Kriteria jenis bahan baku yang dipilih ini adalah:
  1. Mempunyai nilai gizi yang tinggi.
  2. Mudah diperoleh
  3. Mudah diolah
  4. Tidak mengandung racun
  5. Harga relatif murah
  6. Bukan makanan pokok manusia
Metoda yang digunakan dalam membuat formulasi pakan adalah;
  1. Metoda square/segi empat
  2. Metoda linear
  3. Metoda coba-coba
Dari metoda tersebut yang paling mudah dan hasilnya mendekati ketepatan adalah metoda square. Sebagai contoh perhitungan dengan menggunakan metoda square adalah sebagai berikut;
Misalnya, akan dibuat pakan ikan 20 Kg dengan kandungan protein 35%, dari bahan pakan yang terdiri dari; tepung ikan, dedak halus, tepung jagung, tepung terigu dan tepung kedelai. Dari bahan tersebut dilihat kandungan proteinnya sebagai dasar perhitungan selanjutnya. Pertama dipisahkan bahan baku yang termasuk dalam protein basal yaitu yang memiliki kandungan protein < 20% dan bahan baku yang termasuk dalam protein suplemen yaitu yang memiliki kandungan protein > 20%.
Dengan melihat tabel komposisi kandungan protein suatu bahan baku didapat;
Protein basal; Protein Suplemen
Dedak halus
15,58 %
Tepung ikan
62,99 %
Tepung jagung
9,50 %
Kedelai
46,36 %
Tepung terigu
12,27 %
Jumlah
37,35 %
Jumlah
109,35 %
Rata-rata
12,45 %
Rata-rata
54,68 %


35 %
Protein basal
12,45 % 19,68 %
+
Protein
suplemen 54,68 % 22,55 %
 42,23 %
Dari perhitungan tersebut maka didapat
19,68 %
1. Protein suplemen = x 100 % 42,23 %
= 46,60 %
yang terdiri dari;
1. Tepung ikan = 46,60 % : 2 = 23,3 %
2. Tepung kedelai = 46,60 % : 2 = 23,3 %
22,55 %
2. Protein basal = x 100 %
42,23 %
= 53,40 %
yang terdiri dari;
1. Dedak halus = 53,40 % : 3 = 17,8 %
2. Tepung jagung = 53,40 % : 3 = 17,8 %
3. Tepung terigu = 53,40 %: 3 = 17,8 %
Maka untuk membuat pakan ikan sebanyak 20 Kg diperlukan bahan baku sebagai berikut;
1. Dedak halus
2. Tepung terigu
3. Tepung jagung
4. Tepung ikan
5. Tepung kedelai
= 17,8 % x 20 Kg = 3,56 Kg
= 17,8 % x 20 Kg = 3,56 Kg
= 17,8 % x 20 Kg = 3,56 Kg
= 23,3 % x 20 Kg = 4,66 Kg
= 23,3 % x 20 Kg = 4,66 Kg
Dari metoda square ini didapat kekurangan-kekurangan yaitu bahwa kandungan protein semua bahan yang termasuk dalam protein basal diasumsikan sama yaitu hasil rata-rata, demikian pula semua bahan baku yang termasuk dalam protein suplemen diasumsikan sama yaitu hasil rata-rata. Oleh karena itu kandungan protein dari bahan baku yang masuk pada masing-masing kelompok protein baik basal maupun suplemen, sebaiknya dicari tidak terlalu beda nyata
3. Alur Pembuatan Pakan Ikan























Text Box: Menepung bahan baku







































































































1 comment: