Bisnis
budidaya itik memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Apalagi jika
budidaya dilakukan secara intensif dalam arti tidak hanya dilakukan
sebagai kegiatan sambilan. Selain memiliki peluang bagus untuk
dikembangkan karena permintaan yang makin tinggi dari masyarakat untuk
konsumsi telur dan daging, peternakan itik membutuhkan pakan, khususnya
sumber protein yang efisien.
Itik di Indonesia awalnya berasal dari Jawa. Sementara di Inggris dikenal dengan nama Indian Runner (Anas javanica). Berbagai
jenis itik lokal dikenal penamaannya berdasarkan tempat
pengembangannya, wilayah asal dan sifat morfologis. Mungkin Anda pernah
mendengar nama-nam itik seperti itik Alabio (dari Kalimantan Selatan),
itik Tegal dan itik Mojosari dan Itik Maros.
Umumnya
usaha peternakan itik ditujukan untuk itik petelur. Namun peluang itik
pedaging juga bisa diambil dari itik jantan atau itik betina yang sudah
lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga pebisnis mengambil bagian
pembibitan ternak itik sebagai fokus usaha.
Namun
sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan
pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan
dan dan pemasaran hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak itik (5-8
minggu), pemeliharaan itik Dara (umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan itik petelur (umur 20 minggu ke atas).
Masa produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun. Produksi
telur rata-rata itik lokal berkisar antara 200-300 butir per tahun
dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan, itik alabio memiliki
produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi
telur hingga 68 minggu.
Pengembangan
dan pemeliharaan itik potong agar tercapai efisiensi pemanfaatannya
menurut D.L Satie (1991) seperti dikutip Majalah Poutry Indonesia
Online, dapat menggunakan itik yang telah lewat masa produksinya maupun
itik jantan. Hal ini dimaksudkan karena itik jantan mempunyai beberapa
keunggulan dan keuntungan kalau ditinjau dari segi ekonomisnya.
Sementara untuk harga bibit, itik jantan lebih murah jika dibandingkan
itik betina, karena msyarakat selama ini hanya mengenal dan memetik
keuntungan dari itik betina sebagai petelur.
Masih menurut Satie,
pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, dimana hasil sudah
bisa dipetik dalam waktu 2-3 bulan. Hal tersebut disebabkan karena
pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada itik
betina. Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg.
Dengan memanfaatkan itik jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah
dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan. Pemotongan pada umur yang
relatif muda, menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan
nilai gizinya lebih tinggi. (SH)Dowwnload Beternak Itik Pdf DISINI
No comments:
Post a Comment